Liputan6.com, Medan - Upaya penangkapan pelaku narkoba di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut) oleh pihak kepolisian cukup menegangkan. Aksi baku tembak bak film action pun terjadi.
Informasi diperoleh Liputan6.com, Selasa (25/2/2025), peristiwa itu terjadi pada Selasa, 18 Februari 2025. Saat itu, Satuan Reserse Narkoba Polres Asahan mengungkap jaringan narkotika berskala besar di 2 lokasi berbeda.
Advertisement
Pengungkapan berujung pada aksi baku tembak antara petugas dan seorang bandar narkoba bersenjata api. Dalam pengungkapan ini, polisi menyita 10 Kg sabu dan berbagai barang bukti lainnya, termasuk 1 pucuk senjata api.
Advertisement
Baca Juga
Kapolres Asahan, AKBP Afdhal Junaidi mengungkapkan, pengungkapan ini bermula dari informasi masyarakat tentang aktivitas seorang pria bernama Ali Muda Nasution yang diduga mengedarkan narkotika jenis sabu.
"Kami mendapat informasi tersangka memiliki sabu dalam jumlah besar. Tim langsung melakukan penyelidikan dengan metode undercover buy untuk memastikan kebenaran informasi," kata Afdhal Junaidi.
Â
Metode Undercover Buy
Petugas kemudian menghubungi Ali dan berpura-pura memesan 4 Kg sabu seharga Rp 920 juta. Ali menyanggupi transaksi tersebut, dan sepakat bertemu di sebuah rumah di Perumahan Johor Permai, Kecamatan Datuk Bandar, Kota Tanjung Balai.
Saat petugas yang menyamar memastikan keberadaan narkotika di lokasi, Tim Opsnal segera bergerak dan menangkap Ali. Dalam penggeledahan, ditemukan 4 bungkus sabu dalam tas di ruang tamu.
Dari hasil interogasi, Ali mengaku sabu tersebut milik Chandra alias Rudi, seorang bandar besar di Kota Kisaran. Polisi segera menuju rumah Chandra di Perumahan Surya Mas, Kisaran Timur, namun rumah tersebut dalam keadaan terkunci.
Polisi yang yakin Chandra berada di dalam rumah kemudian melakukan taktik untuk memancingnya keluar. Tak lama berselang, Chandra akhirnya keluar dengan mengendarai sepeda motor Honda NMAX hitam.
Saat polisi berusaha meringkusnya, Chandra justru mengeluarkan senjata api dari tasnya dan menembak ke arah petugas berkali-kali. Petugas terpaksa berlindung dan memberikan tembakan peringatan.
"Namun tersangka terus menyerang sambil berusaha melarikan diri ke arah Stadion Mutiara Kisaran," Afdhal Junaidi mengungkapkan.
Advertisement
Lakukan Penggeledahan
Meski dilakukan pengejaran, Chandra berhasil meloloskan diri. Setelah insiden baku tembak, polisi melakukan penggeledahan di rumah Chandra dengan didampingi lurah setempat.
Di dalam rumah, petugas mengamankan seorang wanita bernama Lisa yang mengaku sebagai istri Chandra. Dari kamar utama, ditemukan 6 bungkus sabu, 1 pucuk senjata api jenis Baretta, serta ratusan butir amunisi kaliber 9 mm dan 7 mm.
Polisi kini memburu Chandra yang masih dalam pelarian. Hasil penyelidikan juga mengungkap Ali sebelumnya telah menerima 10 Kg sabu dari jaringan laut atas perintah Chandra.
Sebagian dari barang tersebut telah diedarkan sebelum akhirnya Ali tertangkap dalam operasi penyamaran polisi.
Polisi kini terus melakukan pengejaran terhadap Chandra ,dan menelusuri jaringan peredaran narkotika yang lebih luas.
Komitmen Polisi
Kapolda Sumut, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, mengapresiasi keberhasilan Polres Asahan dalam mengungkap jaringan narkoba berskala besar ini.
Melalui Plt. Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Yudhi Surya Markus Pinem, Kapolda Whisnu menyampaikan apresiasi.
"Kami mengapresiasi tindakan cepat Polres Asahan mengungkap jaringan narkoba ini, meskipun menghadapi perlawanan bersenjata. Ini komitmen kepolisian dalam memberantas narkotika tanpa kompromi," tegasnya.
Advertisement
