Korban Teror Jakarta Didampingi Psikolog dan Psikiater

Satu regu Tim Penanganan Ledakan Bom Thamrin terdiri dari 3 tenaga medis yakni dokter, psikolog, psikiater.

oleh Muslim AR diperbarui 21 Jan 2016, 15:12 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2016, 15:12 WIB
20160116-Polisi Bersenjata Lengkap Jaga Lokasi Ledakan Teror Jakarta
Petugas kepolisian bersenjata terlihat berjaga-jaga di Menara Cakrawala, Jakarta, Sabtu (16/1). Pasca ledakan di Jalan MH Thamrin pada Kamis (14/1) lalu, petugas keamanan menutup rapat pintu masuk gedung tersebut. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 20 korban teror Jakarta sudah pulang dan menjalani rawat jalan. 7 Orang sisanya masih menjalani perawatan di 2 rumah sakit.

Semua korban teror Jakarta yang diperbolehkan pulang ini, akan didampingi tim dari Polri untuk memulihkan fisik dan psikologisnya.

Satu regu Tim Penanganan Ledakan Bom Thamrin itu terdiri dari 3 tenaga medis.

"Ada psikolog, dokter dan psikiater," ujar Kepala Bidang Dokter dan Kesehatan Polda Metro Jaya, Kombes Musyafak, dalam konferensi pers di RS Abdi Waluyo, Jakarta, Kamis (21/1/2016).

Menurut dia, psikolog akan memantau perkembangan kesehatan jiwa korban. "Psikiater untuk membantu penyembuhan korban dari trauma, dan dokter untuk kesehatan fisiknya," jelas Musyafak.

Semua biaya pengobatan para korban teror Jakarta ini ditanggung oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Selain itu, para korban mendapat santunan dari Kementerian Sosial Republik Indonesia.

Musyafak juga mengatakan, 7 korban masih dirawat di RSPAD dan RSCM. Sebelumnya, korban ledakan bom dan penembakan di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat lainnya juga dirawat di RSCM, RS Tarakan, RS Husada, dan RS MMC.


POPULER

Berita Terkini Selengkapnya