Liputan6.com, Jakarta - Pemprov DKI Jakarta melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Food Station Tjipinang menjalin kerja sama dengan Perum Bulog. Melalui kerja sama ini, Pemprov DKI mendapat 200 ribu ton beras secara cuma-cuma, untuk langsung didistribusikan ke masyarakat.
Dalam kerja sama itu, baik Bulog maupun Food Station Tjipinang sepakat bekerja sama, untuk mendistribusikan dan menguatkan stok beras di wilayah DKI Jakarta. Distribusi untuk beras operasi pasar maupun beras komersil.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan, kondisi harga bahan pokok atau sembako saat ini harus benar-benar dijaga. Sehingga, operasi pasar harus dilakukan setiap hari, tidak hanya pada momen tertentu seperti hari raya atau jelang tahun baru.
"Kita bisa jual seliter beras Rp 7.000 kok, kadang-kadang jual Rp 6.800. Jadi ini sangat baik. Bayangin kalau kita dagang, kalau mau dagang harus ada barangnya dulu," kata Ahok usai menyaksikan penandatanganan nota kerja sama di Gudang Bulog Jakarta-Banten, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (2/2/2016).
"Kita tiba-tiba tanpa modal dikasih barang 200 ribu ton, itu senilai Rp 1.5 triliun. Ini model kerja sama yang baik. Saya harap juga kerja sama di komoditas lain," sambung dia.
Baca Juga
Menurut Ahok, salah satu cara menahan angka inflasi adalah menjaga harga sembako tetap stabil. Sehingga, masyarakat tidak perlu menyiapkan dana lebih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Kita etalase, orang lihat kita semua. Jadi itulah yang diminta Presiden kepada Bulog, dan saya kira sudah berjalan cukup baik. Dan Presiden juga tugaskan Jakarta harus bisa menahan (inflasi), jadi tim pengendali inflasi daerah," kata dia.
"Beliau (Presiden) paling kuasai waktu jadi Wali Kota Solo, secara nasional beliau paling rendah dan bisa menekan (inflasi). Beliau selalu katakan, inflasi bisa ditekan asal sembakonya ada. Kita akan suplai sebanyak mungkin," pungkas Ahok.
Advertisement