Penyesalan Ahok yang Terlambat Pecat Kepala Dinas Tata Air

Ahok merasa ada banyak perbedaan antara Dinas Tata Air saat ini dengan yang sebelumnya.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 01 Feb 2016, 17:36 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2016, 17:36 WIB
Ahok
Ahok bicara soal Gafatar

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengapresiasi kinerja Kepala Dinas Tata Air, Teguh Hermawan. Mantan Camat Pulogadung yang dipilih dengan sistem baru Ahok ini cukup berani menertibkan bangunan yang menutupi saluran air, termasuk rumah ibadah.

"Ada rumah ibadah dia nutupin got saluran, dia datang ngomong baik-baik suruh bongkar. Itu rumah ibadah masa memberikan mudarat ke orang banyak? Airnya enggak mau jalan, akhirnya dia datang bongkar," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Senin (1/2/2016).

Ahok mendengar laporan itu di kawasan Meruya, Jakarta Barat. Keberanian ini membuat Ahok sedikit menyesal. Menurut dia, seharusnya sudah sejak lama seorang yang pernah menjabat sebagai camat mengisi posisi kepala dinas tertama yang kerjanya berhubungan langsung dengan masyarakat.

"Saya kadang-kadang menyesali di Jakarta ini terlambat pecat orang. Kalau Dinas Tata Air dari awal 2015 atau akhir 2014 sudah ganti model camat, saya kira sudah selesai semua penghubung sungai. Sekarang Matraman, Cawang masih banjir enggak? Enggak. Kenapa? Karena semua saluran. Ini berani karena dia camat," jelas Ahok.

Mantan Bupati Belitung Timur itu merasa ada banyak perbedaan antara Dinas Tata Air saat ini dengan yang sebelumnya.

"Kalau PU yang dulu wah mengelesnya aduh macam-macam deh. Nah ini dengan cara ini saya kira, yang saya sesalin lambat pecat saja," pungkas Ahok.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya