Ini Motif Begeng Culik dan Bunuh Bocah SD di Depok

Hasil autopsi menyimpulkan tidak ada kekerasan asusila yang dialami bocah J.

oleh Andrie Harianto diperbarui 12 Feb 2016, 08:47 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2016, 08:47 WIB
Segmen 2: Penculikan Bocah Depok hingga Tanggul Sungai Jebol
Polisi terus memeriksa secara intensif pembunuhan bocah J, hingga hujan deras membuat tanggul Sungai Mengkuli, Lamongan, jebol.

Liputan6.com, Depok - Polisi akhirnya mengungkap motif penculikan bocah SD J (7) di Depok, Jawa Barat. J ditemukan tewas, Sabtu 6 Februari 2016, di rumah penculiknya Januar Arifin alias Begeng.

"Motifnya ekonomi, dia butuh uang untuk menikah," ujar Kepala Satuan Reskrim Polres Metro Depok Ajun Komisaris Besar Teguh Nugroho, Depok, Jumat (12/6/2016).

Hasil autopsi, tidak ditemukan adanya kekerasan asusila di tubuh bocah J. Namun ditemukan lebam di punggung, bibir dan hidung. Juga pendarahan di jantung dan pembuluh darah karena dibekap Begeng.

Kuasa hukum Begeng, Herman Dione mengatakan, kliennya itu membutuhkan uang untuk biaya pernikahan yang akan diselenggarakan Maret mendatang.

"Memang punya rencana menikah 5 Maret bulan depan," kata Herman.

Karena jumlah yang dibutuhkan dirasa kurang, entah dari mana tiba-tiba terbersit di pikiran Begeng menculik bocah J.

Bocah J dilaporkan hilang oleh keluarganya ke Polrestro Depok, Sabtu 6 Februari 2016 malam. Setelah diselidiki, bocah J diduga diculik oleh Begeng.

Penyidik yang mengendus keberadaan bocah J di Lubang Buaya, Jakarta Timur, langsung meringkus Begeng. Aparat menemukan bocah J di lokasi penangkapan Begeng dalam kondisi tidak bernyawa.

Berdasarkan pengakuan Begeng, dia membawa bocah J ke kamar karena panik rumahnya didatangi polisi yang ingin masuk secara paksa. Dia mengaku membekap bocah J agar tak berteriak. Bocah J pun meninggal.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya