3 Prodi Tak Berizin, Mahasiswa UIN Ciputat Dipindah Jurusan

Sebanyak 78 mahasiswa yang sedang menjalani perkuliahan harus berhenti kuliah.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 12 Feb 2016, 16:00 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2016, 16:00 WIB
[Bintang] Negara lain yang mirip Indonesia
Ilustrasi kuliah di Rusia | Via: salon.com

Liputan6.com, Tangerang Selatan - Puluhan orangtua mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), merasa ditipu pihak kampus. Sebab, kegiatan perkuliahan di Fakultas Sumber Daya dan Lingkungan (FSDL) jurusan Geologi, Pertambangan dan Perminyakan mendadak dihentikan setelah berjalan 4 semester lantaran belum berizin Kemenristekdikti.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Liputan6.com, pihak kampus membuka program perkuliahan tersebut pada proses seleksi masuk tahun 2014-2015. Proses penerimaan mahasiswa baru dilakukan melalui Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) jalur mandiri.

Eka Yusuf Singka (43), salah satu orangtua mahasiswa, menduga pihak kampus sengaja menutupi kalau ketiga program perkuliahan tersebut belum mendapat izin dari Kemenristekdikti. Akibatnya, 78 mahasiswa yang sedang menjalani perkuliahan harus berhenti.

"Fakultas tidak ada izin, otomatis semua jurusan juga tidak. Sementara mereka buka pendaftaran dan juga menarik biaya segala macam. Penipuan ini," ujar Eka, Jumat (12/2/2016).

Menurut Eka, selama berkuliah, para mahasiswa menumpang di lantai 5 gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Setelah masalah diketahui para orangtua, kampus menawarkan ketiga prodi tadi digabung ke dalam jurusan pertambangan walau legalitasnya belum ada.

"Kita tidak mau begitu saja anak-anak kita main dipindahkan ke pertambangan. Masalahnya, jurusan itu juga masih belum dapat izin," kata Eka.

Kepada orangtua mahasiswa, pihak kampus mengatakan jurusan baru yang menaungi ketiga prodi itu bakal keluar izinnya. Namun hingga beberapa hari ini pihak kampus masih saja belum memberikan kepastian dengan alasan masih diproses.

Setelah sabar menunggu kabar sampai awal 2016, ia kembali dapat kabar lanjutan bahwa ketiga prodi harus dihentikan perkuliahannya. "Kita tahunya per tanggal 28 Januari 2016, anak-anak kita diberi waktu sampai tanggal 14 Februari 2016 untuk masuk jurusan Pertambangan tadi atau pindah jurusan lain yang ada di UIN," kata Eka.

Pihak UIN Syarif Hidayatullah kemudian mengeluarkan rilis jawaban atas tuduhan tersebut. Pihak UIN Ciputat menyatakan selama ini proses pengajuan izin fakultas terus diupayakan, baik secara online maupun offline.

Selama proses berlangsung, kampus akan memindahkan sementara para mahasiswa  ketiga prodi bermasalah tersebut ke Fakultas Sains dan Teknologi. Kebijakan tersebut diakui berdasarkan arahan Kemenristekdikti.

"Kita kemarin sudah ketemu Pak Menteri (Menristekdikti). Beliau mempersilahkan dibukanya 1 prodi. Pertimbangannya mana yang paling siap dijalankan oleh kampus," kata Wakil Rektor II UIN Syarif Hidayatullah Ciputat Abdul Hamid dalam rilisnya.

Di samping itu, kampus juga menyiapkan opsi penyelamatan dengan memindahkan para mahasiswa ke jurusan-jurusan berbeda yang telah berjalan izin prodinya selama ini. Dari jurusan Geologi, Pertambangan, dan Perminyakan yang telah berjalan hampir empat semester ini, tercatat ada 78 mahasiswa di dalamnya.

Hamid tak menampik permasalahan itu sudah diketahui baik Kementerian Agama maupun Kemenristekdikti. Namun, ia tidak menjelaskan secara rinci alasan mengapa keputusan menghentikan kegiatan perkuliahan baru keluar saat ini.

Padahal, proses pengajuan izin fakultas setidaknya sudah berjalan selama 2 tahun. "Yang pasti izin prodi tidak bisa disahkan karena di UIN, dibatasi prodi umumnya. Jangan sampai komposisi prodi umum setara atau bahkan melebihi prodi keagamaan," ucap Hamid.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya