Liputan6.com, Jakarta - Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan menengarai ada pola baru teroris melancarkan teror yaitu dengan menggunakan racun sianida dalam makanan. Sementara itu, jenazah Fajarudin terduga teroris yang tewas ditembak polisi di autopsi di Lombok, NTB.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Rabu (16/2/2016), rumah yang menjadi lokasi baku tembak polisi dengan para terduga teroris di kelurahan Penatoi, kecamatan Mpunda, kota Bima, masih dikelilingi garis larangan melintas. Beberapa bagian rumah seperti pintu rusak, pascapenggerebakan oleh tim Detasemen Anti Teror Densus 88.
Baca Juga
Baca Juga
Di antara 3 terduga teroris yang ditangkap Densus 88 adalah Imam Muhlis. Pihak keluarga tak menduga bahkan tidak percaya anaknya yang dikenal pendiam dan jarang keluar rumah justru disangka sebagai bagian kelompok teroris.
Advertisement
Setelah melakukan perjalanan darat dari Mataram, sekitar pukul 11.30 WITA, jenazah Fajarudin alias Faris tiba di rumah sakit Bhayangkara, kota Mataram. Jasad Faris langsung dibawa ke kamar jenazah untuk menjalani autopsi. Selama proses autopsi, jenazah di rumah sakit dijaga ketat polisi bersenjata lengkap.
Dalam penggerebekan yang diwarnai aksi baku tembak kemarin, seorang terduga teroris yaitu Fajarudin tewas. Sementara 3 orang lainnya ditangkap, masing-masing Imam Muhlis, Mutadir alias Landa dan Iwan Setiawan.