Liputan6.com, Serang - Wakil Ketua MPR Mahyudin menduga adanya jaringan terorisme yang berusaha masuk ke kampus dan merekrut anggota baru. MPR pun berusaha mencegahnya dengan melakukan sosialisasi 4 pilar kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.
"Informasinya banyak yang coba masuk ke kampus, untuk membujuk mahasiswa, sasarannya orang-orang eksak diajak. Mungkin orang eksak itu suka lebih banyak diajak berpikir logis, dia jelaskan secara logis," kata dia usai membuka sosialisasi 4 pilar kebangsaan di Fakultas Tekhnik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Kota Cilegon, Banten, Kamis (25/02/2016).
Baca Juga
MPR, sambung dia, berusaha terus melakukan sosialisasi 4 pilar kebangsaan ke setiap kampus yang ada di Indonesia. Hal itu guna mencegah tindakan radikalisme dan menanamkan cinta tanah air kepada generasi muda.
"Makanya MPR RI mengantisipasi masuk ke kampus-kampus mengajarkan tentang Pancasila agar paham radikalisme tidak masuk ke kampus," terangnya.
Selain itu, dirinya mendukung konsep Bela Negara yang mengandung unsur Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila atau biasa disebut P4.
"Bela negara baru konsep, belum di aktualisasi oleh pemerintah, konsepnya hampir sama dengan empat pilar. Penataran P4 harus dihidupkan kembali. Maka nya pemerintah pakai konsep bela negara, itu materi-materinya juga seperti itu," tegas politikus Partai Golkar ini.