Bunga, dari Kalijodo ke Kolong Jembatan Cilincing

Setelah penutupan Kalijodo, terdapat lonjakan pekerja seks komersial di bawah kolong jembatan Cilincing, Jakarta Utara.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 08 Mar 2016, 20:07 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2016, 20:07 WIB
Koljem Jakarta Utara
Setelah Kalijodo dibongkar, diduga para pekerja seks komersil di sana pindah ke Kolong Jembatan Cilincing (Liputan6.com/Moch. Harun Syah)

Liputan6.com, Jakarta - Pekerja seks komersial mempunyai jalan keluar sendiri setelah pembongkaran lokalisasi Kalijodo, Penjaringan, Pejagalan, Jakarta Utara. Salah satunya wanita yang mengaku bernama Bunga. Ia memilih bermigrasi ke tempat lokalisasi di kolong jembatan, atau akrab disebut Koljem di Cilincing, Jakarta Utara.

Liputan6.com berbincang dengan Bunga di depan salah satu warung nasi di sekitar Koljem. Di sini tidak begitu jauh dari kawasan biasa para pekerja seks komersial mangkal. Di warung ini pula tidak jauh dari deretan kamar indekos para pekerja seks yang melayani pria hidung belang.

Perbincangan berlangsung ngalor-ngidul. Tidak ada topik khusus yang kami bicarakan sembari menunggu pemilik warung membungkus makanan Bunga.

"Duluan ya semua. Mampir, Mas," kata Bunga bak memberi isyarat magis.

Ucapan itu disambut senyum simpul beberapa lelaki yang kebetulan tengah menyantap menu di rumah makan tersebut.

Tak lama setelah Bunga berlalu, riuh tawa terbahak menggaung dari dalam warung nasi. Beberapa di antara mereka memperbincangkan setelan Bunga yang menyedot perhatian, yakni pakaian dan celana pendek yang dikenakannya cukup ketat.

Saya berusaha mengejar Bunga untuk sedikit berbincang mengenai denyut Koljem yang disebut-sebut kelanjutan nyawa Kalijodo setelah dibongkar.

Namun, perempuan yang mengaku berusia 25 tahun itu menolak untuk berbincang. Setelah 'undangan' pertama, Bunga mengutarakan 'undangan' keduanya.

"Kalau mau ke sini malam aja, Mas, ramai di sini," kata dia seraya menenteng makanan matang.

Dari kejauhan tidak tampak kesibukan di Koljem. Sepi. Namun, situasi akan berubah 180 derajat ketika hari mulai gelap. Tampak beberapa petugas keamanan dan penduduk sekitar yang berlalu lalang di kawasan tersebut.

Sambil berjalan dan berbincang, Bunga sedikit menuturkan alasannya terjun ke dunia pelacuran, dari Kalijodo pindah ke Koljem. Faktor ekonomi adalah yang mendorong Bunga terjun di pekerjaan hitam tersebut. Di mata keluarga, Bunga adalah tulang punggung yang harus menyekolahkan adik-adiknya dan juga memenuhi kebutuhan dapur keluarga di kampungnya.

"Adik-adik saya di kampung masih kecil, butuh duit," ucap dia.

Sekilas, suasana Koljem tidak jauh berbeda dengan Kalijodo. Kafe yang menyajikan dangdut koplo dan minuman keras berderet di sini. Yang membedakannya hanya satu, parkiran di sini sedikit luas ketimbang Kalijodo.

Maklum, tak jarang Koljem menjadi salah satu tujuan wisata malam sopir dan kernet yang melintas. Kawasan Cilincing memang kawasan bongkar muat kontainer di terminal peti kemas Tanjung Priok.

Dihubungi via telepon, Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi mengatakan pihaknya sudah mencium geliat prostitusi di Koljem. Terlebih setelah Kalijodo dibongkar digadang-gadang terdapat lonjakan pekerja seks di Koljem.

"Saya sudah tahu hal itu. Memang banyak aduan warga ke kita. Ya Koljem sasaran kami berikutnya. Tunggu saja. Lokasinya memang mirip dengan Kalijodo di sana," kata Rustam.

 

*** Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar pukul 06.00-09.00 WIB. Klik di tautan ini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya