Gibran Minta Hapus Penerimaan Siswa Sistem Zonasi, Solusi Atau Masalah Baru?

Ditemui Pimpinan Ponpes Gontor, Ini Pesan JK

JK tidak menyinggung bantuan pemerintah secara teknis terkait program pemberdayaan ekonomi umat melalui pondok pesantren.

oleh Liputan6 diperbarui 10 Mar 2016, 16:33 WIB

Diterbitkan 10 Mar 2016, 16:33 WIB

Jusuf Kalla Tinjau Masjid Tempat Mengaji Dirinya Waktu Kecil

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meninjau Mesjid Raya Bukaka Watampone, Makassar, Sabtu (6/6/2015). JK ditemani istrinya Mufidah Jusuf Kalla saat mengunjungi Masjid Raya Bukaka. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK mendorong pengelola pondok pesantren (ponpes) di Indonesia turut membantu pemberdayaan perekonomian yang berorientasi pada keumatan.

"Beliau sangat mendorong pembinaan dan pemberdayaan ekonomi umat yang sampai sekarang belum sesuai harapan," kata KH Hasan Abdullah Sahal, salah satu pimpinan Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor usai bertemu JK di Jakarta seperti dikutip dari Antara, Kamis (10/3/2016).

Selain untuk menyampaikan undangan hari ulang tahun ke-90 kepada JK, jajaran pimpinan Ponpes Gontor itu juga menceritakan perihal estafet kepemimpinan ponpes.

"Beliau meminta kami untuk meneruskan estafet kepemimpinan agar tidak sampai menyimpang," ujar Hasan.

JK, lanjut Hasan, juga menyampaikan, salah satu adiknya tercatat sebagai alumni ponpes yang berlokasi di Desa Gontor, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur itu.

"Bapak Beliau juga sering ke Gontor. Di Poso ada pondok pesantren cabang Gontor, ada sponsor juga dari Beliau. Beliau juga menawarkan pembangunan pondok pesantren di Gowa yang saat ini kurang berkembang," ucap Hasan.

Namun menurut dia, JK tidak menyinggung bantuan pemerintah secara teknis terkait program pemberdayaan ekonomi umat melalui pondok pesantren.

"Tidak ada arahan itu. Yang jelas Beliau minta teruskan estafet kepemimpinan dari generasi pertama dan kedua, sedangkan sekarang kami di generasi ketiga. Generasi ketiga harus lebih kuat karena tantangannya lebih berat," pungkas Hasan.