Pimpinan Gontor: Ada Umat Islam yang Meneror Pondok Pesantren

Hasan menyatakan, pihaknya juga tidak menginginkan pondok pesantren menjadi korban teroris.

oleh Liputan6 diperbarui 10 Mar 2016, 15:45 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2016, 15:45 WIB
Ilustrasi Tangkap Teroris 2 (Liputan6.com/M.Iqbal)
Ilustrasi Tangkap Teroris 2 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu pimpinan Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor di Kabupaten Ponorogo Jawa Timur, KH Hasan Abdullah Sahal menegaskan, pondok pesantren di Indonesia bukanlah sarang teroris.

"Pondok pesantren bukan tempat teroris. Justru umat Islam sedang diteror, termasuk pondok pesantren," ujar Hasan usai bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta seperti dikutip Antara, Kamis (10/3/2016).

Hasan menyatakan, pihaknya juga tidak menginginkan pondok pesantren menjadi korban teroris. "Ada umat Islam yang meneror pondok pesantren. Tapi jangan sampai kita yang kena teror," kata dia.

Terkait pertemuan di Kantor Wapres tersebut, Hasan mendengarkan banyak cerita dari JK tentang peran pondok pesantren dalam pembangunan karakter bangsa.


"Bahkan Beliau juga membina beberapa pondok pesantren milik Muhammadiyah dan NU (Nahdlatul Ulama). Menurut Beliau, memang pondok pesantren perlu pembinaan," ujar Hasan.

Mengutip pernyataan JK, dia mengemukakan, pondok pesantren harus dapat membina dan memberdayakan perekonomian umat, sehingga menjadi tuan rumah perekonomian sendiri.

Dia mengemukakan, Pondok Pesantren Gontor di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, memiliki banyak alumni, baik di dalam maupun di luar negeri.

Selain memiliki 23 unit pondok pesantren cabang dengan jumlah santri mencapai 24 ribu, para alumninya juga mendirikan 380 unit pondok pesantren.

"Alumni kami juga mendirikan pondok pesantren di Thailand. Di Singapura juga akan didirikan. Di Malaysia tidak dapat dilanjutkan karena suasananya berbeda dengan di Indonesia," kata Hasan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya