Sebelum Longsor, Warga Peringatkan Manajemen Gumati Bogor

Tanda-tanda longsor berupa retakan muncul satu bulan sebelum peristiwa longsor yang terjadi Sabtu kemarin pukul 16.00 WIB.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 13 Mar 2016, 09:21 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2016, 09:21 WIB
Achmad Sudarno/Liputan6.com
Sebuah sedan terperosok akibat longsor di Bogor (Achmad Sudarno/Liputan6.com)

Liputan6.com, Bogor - Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor Ganjar Gunawan menyatakan, warga telah memperingatkan pihak manajemen Bukit Gumati Batu Tulis Cafe & Resto terkait ancaman longsor di kawasan tersebut.

"Warga yang merasa khawatir sempat meminta manajemen Gumati segera mengambil tindakan, tapi tidak langsung ditindaklanjuti," kata Ganjar Gunawan, Sabtu 12 Maret 2016 malam.

Bahkan, tanda-tanda longsor berupa retakan muncul sebulan sebelum longsor terjadi Sabtu 12 Maret 2016 pukul 16.00 WIB.

Kekhawatiran warga terbukti. Tebing setinggi 5 meter dan panjang 26 meter akhirnya longsor. Mobil sedan yang parkir di rumah makan Gumati pun ikut terbawa material longsor hingga menimpa 6 bangunan rumah di bawahnya.

Seorang warga bernama Aryane (14) mengalami luka ringan akibat tertimpa reruntuhan material bangunan.


"Alasan pihak manajemen belum mengambil tindakan antisipasi longsor karena ada mekanismenya. Harus lapor ke atasan, kemudian atasan lapor ke pemilik," ujar Ganjar.

Saat dikonfirmasi, pihak Bukit Gumati Batu Tulis Cafe & Resto membenarkan bahwa warga sekitar sempat mengingatkan akan ancaman longsor dari tebing yang berada di bagian sisi salah satu restoran terbesar di Kota Bogor itu.

"Ya betul, tapi kan ada proseduralnya," kata seorang perempuan berjilbab dari Bukit Gumati tanpa mau menyebut namanya, saat ditemui di lokasi longsor.

Saat melakukan peliputan proses evakuasi mobil sedan merah yang terbawa longsor, beberapa awak media pun sempat ditanya oleh seorang pria yang mengaku sebagai tangan kanan pihak pengelola.

Bahkan pria itu meminta agar media tidak melebih-lebihkan peristiwa tersebut. "Ini murni musibah, bukan kelalaian. Tolong beritanya jangan dipelintir," ucap dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya