Harapan Warga Hambalang Bogor pada Proyek Wisma Atlet

Pembangunan Wisma Atlet terbukti telah membantu perekonomian warga Hambalang.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 19 Mar 2016, 12:52 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2016, 12:52 WIB
Achmad Sudarno/Liputan6.com
Proyek pembangunan Wisma Atlet di Hambalang (Achmad Sudarno/Liputan6.com)

Liputan6.com, Bogor - 4 Tahun sudah, pembangunan Wisma Atlet Hambalang di Desa Hambalang, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat terhenti akibat skandal korupsi.

Sejak dihentikannya, kondisinya terbengkalai, termasuk asrama, sarana latihan, hingga lokasi sport science yang sudah sempat dibangun.

Beberapa venue latihan juga sudah tertutup oleh ilalang dan tumbuhan liar lainnya. Bahkan akses jalan menuju wisma atlet penuh dengan lubang dan tidak layak lagi dilewati oleh kendaraan.

Kedatangan Presiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau kondisi bangunan proyek senilai Rp 2,1 triliun Jumat kemarin, membawa angin segar bukan hanya bagi insan olahraga namun juga warga sekitar lokasi.

Sebab, proyek yang sempat berjalan beberapa tahun itu memberikan lapangan pekerjaan bagi warga sekitar.


"Ada pembangunan ini kesejahteraan kami meningkat karena ada penghasilan tambahan menjadi buruh bangunan, kuli panggul atau bagian keamanan hingga berjualan makanan minuman," kata Mahfudin warga Desa Hambalang, Sabtu (19/3/2016).

Kepala Desa Hambalang HM Encep Dani mengaku, warga desanya menaruh harapan besar akan kelanjutan proyek Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) itu.

Adanya pembangunan Wisma Atlet terbukti telah membantu perekonomian warga yang selama ini hanya mendapatkan penghasilan dari bercocok tanam di lahan milik pengembang.

"Rata-rata buruh tani dan petani penggarap di lahan kosong milik pengembang. Penghasilannya sangat kecil, tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," ucap dia.

Oleh karena itu, ia berharap Presiden Jokowi kembali melanjutkan proyek pembangunan gedung di Desa Hambalang.

"Terserah mau dibangun apa, yang penting dilanjutkan. Jangka pendeknya warga jadi buruh kasar. Ke depannya mudah-mudahan merekrut tenaga warga kami jadi satpam atau tukang bersih-bersih," harap Encep.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya