Liputan6.com, Jakarta - Janji manajemen Blue Bird memberikan layanan gratis selama 24 jam kepada para pengguna ataupun pelanggan hari ini terbukti. Layanan gratis itu sebagai upaya mereka menindaklanjuti dampak demonstrasi ribuan pengemudi taksi di Jakarta, Selasa 22 Maret kemarin.
Layanan gratis ini berlaku pada Rabu 23 Maret 2016, terhitung mulai pukul 00.00 WIB hingga 24 jam ke depan.
Pantauan Liputan6.com di Jalan Asia Afrika, Jakarta Pusat, sejak Rabu (23/3/2016) pukul 00.15 hingga 00.30 WIB, beberapa taksi berwarna biru melintas di sekitar Jalan Asia Afrika dan Bundaran Senayan. Namun entah kenapa, tak ada calon penumpang yang menyetop taksi-taksi tersebut.
Liputan6.com pun mencoba memberhentikan salah satu taksi biru tersebut. Taksi menepi dan sang sopir menanyakan arah tujuan.
Setelah memberitahu lokasi tujuan, Liputan6.com balik bertanya. "Benar nih pak, Blue Bird memberikan layanan gratis?"
Baca Juga
"Iya pak, kami memberikan layanan gratis. Tapi, kok tahu sih," ucap sang sopir dengan nada ramah.
Setelah taksi meluncur dari kawasan Jalan Asia Afrika menuju Lenteng Agung, Jakarta Selatan yang berjarak sekitar 25 kilometer, sopir taksi Blue Bird Group dari pool (pul) Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan, Banten itu memberitahu bahwa layanan gratis di luar biaya tol.
Sopir bernama Santo mengungkapkan, ia mendapat pemberitahuan mengenai layanan gratis taksi dari pihak manajemen.
"Di pool diumumkan, juga dari rekan-rekan sesama sopir Blue Bird dan berita di radio," ujar Santo.
Santo mengaku tak ikut demonstrasi untuk menuntut angkutan umum berbasis online dibubarkan.
"Saya kebetulan narik malam, mas. Saya baru datang ke pool jam setengah delapan malam tadi. Rumah saya di Bogor dan menyaksikan demonstrasi besar-besaran sopir taksi lewat televisi di rumah," tutur Santo.
Dilepas Doa Istri
Santo mengaku sempat khawatir akan keselamatan dirinya. Namun, sang istri membesarkan hatinya untuk tetap berangkat mencari uang bagi keluarga.
"Istri bilang, 'sudah pak berangkat saja, saya doakan. Bismillah'," tutur bapak dua anak tersebut.
Kendati demikian, kekhawatiran tetap muncul. Terlebih, Santo mendengar selepas magrib masih ada insiden pelemparan batu terhadap sejumlah rekan sesama sopir taksi Blue Bird.
"Ya, kita ini orang kecil, mas. Biar bagaimana pun tetap harus menghidupi keluarga," imbuh lelaki berusia 45 tahun tersebut.
Siap Berkompetisi Secara Sehat
Santo menganggap, baik pengemudi taksi resmi maupun taksi online, sama-sama mencari penghidupan. Hanya saja, ia berharap pemerintah membuat keputusan secara adil.
Bila taksi online diterapkan dengan tarif yang sama, menurut Santo, hal itu bakal lebih baik. Sebab, bersaing secara sehat.
"Ya, sama-sama cari penghidupan. Rezeki kan juga sudah ada yang mengatur di atas. Saya yakin bisa bersaing meski mengemudikan sedan dan sopir (berbasis aplikasi online) lain pakai Avanza," sambung Santo.
Apalagi, menurut Santo, taksi Blue Bird sudah dilengkapi aplikasi online. "Sopir Blue Bird bisa pakai smartphone android atau dipasang alat yang ada GPS-nya oleh perusahaan," ungkap Santo.
Tanpa terasa perjalanan sekitar 30 menit berakhir. Argometer taksi tertera dengan jumlah nominal sekian rupiah, tapi Liputan6.com tak perlu membayar.
Layanan gratis itu sebelumnya diumumkan Komisaris PT Blue Bird Noni Sri Ayati Purnomo. Menurut Noni, aksi ribuan sopir taksi yang turun ke jalan pada Selasa 22 Maret, membuat sebagian masyarakat, khususnya pengguna taksi kerepotan.
Bahkan, ada salah satu peristiwa di mana salah satu penumpang taksi Blue Bird diturunkan secara paksa.
"Besok mulai jam 00.00 WIB, kami akan memberikan layanan gratis kepada pelanggan kita. Dan itu hanya di seluruh wilayah DKI Jakarta saja," ujar Noni di Kantor Pusat Blue Bird, Jakarta, Selasa 22 Maret 2016.
Advertisement