Sosok Minggu Ini: 5 Perempuan Muda Sulap Limbah Tahu Jadi Kain

Karya inovasi mereka adalah kain yang dibentuk dengan bantuan bakteri dan ampas tahu.

oleh Liputan6 diperbarui 03 Apr 2016, 14:55 WIB
Diterbitkan 03 Apr 2016, 14:55 WIB
Sosok Minggu Ini: Lima Perempuan Buat Kain dari Limbah Tahu
Karya inovasi mereka adalah kain yang dibentuk dengan bantuan bakteri dan ampas tahu.

Liputan6.com, Yogyakarta - Lima perempuan muda Yogyakarta meraih penghargaan internasional di ajang Prix Ars Electronica 2015 di Austria. Mereka menyisihkan ribuan peserta dari 75 negara.

Karya inovasi mereka adalah kain yang dibentuk dengan bantuan bakteri dan ampas tahu. Karya yang berawal dari coba-coba itu, telah diwujudkan menjadi pakaian dan sejumlah kerajinan, termasuk sepatu.

Eka Jayani Ayuningtyas, salah seorang penggagas proyek SOYA C(O)U(L)TURE mengatakan, proyeknya ini berawal dari kegelisahannya melihat limbah tahu di kota Yogyakarta dan kota-kota lainnya di Indonesia.

"Karena di kota Jogja dan pastinya kota-kota lain di Indonesia cukup banyak pabrik tahu yang letaknya di tengah-tengah perkotaan dan selama ini limbah cair dari produksi tahu itu dibuang begitu saja di sungai sungai terdekat," ujar Eka yang juga anggota XXLab.

Melihat limbah tahu yang begitu saja dibuang. Ia dan beberapa rekannya tergerak untuk mengubah limbah yang tidak bernilai menjadi sesuatu yang memiliki nilai. Caranya dengan memberikan bakteri pada limbah itu sehingga menjadi nata.

"Kami mengubah material itu yang tidak ada nilainya, menjadi ada nilainya, dengan bakteria diolah menjadi nata, mungkin selama ini yang identik dengan nata itu, nata de coco dari bahan air kelapa. Nah ini sebetulnya menggunakan prinsip dan pengolahan bakteri yang mirip sejenis," jelasnya.

Attina Rizqiana Anggota XXLab lainnya yang juga tergabung dalam proyek SOYA C(O)U(L)TURE mengungkapkan, bahwa ide awal proyek ini terkait dengan fashion. Salah satu yang sudah dilakukan XXLab adalah berkolaborasi dengan seniman dan desainer untuk membuat sepatu dan tas.

Ia berharap, kelak material yang digunakannya saat ini dapat menjadi material pengganti kulit binatang.

"Memang semakin banyak orang yang tahu semakin orang mengerti soal material ini, semakin orang ngeh begitu mudahnya basic dasar pembuatannya, banyak orang yang entah secara lembaga atau independen bisa sama-sama ngembangin," ujar dia.

Saksikan kisah XXLab selengkapnya dalam Sosok Minggu Ini yang ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Minggu (4/3/2016), di bawah ini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya