Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan 5 pelabuhan di kawasan Indonesia Timur. Lima pelabuhan itu sebagai bagian dari mewujudkan pembangunan tol laut. Pembangunan itu diperlukan untuk konektivitas antar pulau. Sebab, Indonesia adalah negara kepulauan dengan 17 ribu pulau.
"Dua pertiga Indonesia adalah air, sepertiga adalah daratan. Konsentrasi kita adalah air karena kita adalah kepulauan," kata Jokowi saat meresmikan lima pelabuhan di Pelabuhan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, Rabu (6/5/2016).
Jokowi meresmikan penggunaan Pelabuhan Tobelo, Pelabuhan Galela, Pelabuhan Tutu Kembong, Pelabuhan Wonreli, dan Pelabuhan Pulau Teor. Peresmian kelima pelabuhan tersebut dipusatkan di Pelabuhan Tobelo di Kabupaten Halmahera Utara.
Baca Juga
Jokowi menegaskan, saat ini pemerintah tengah fokus terhadap tiga hal yang berkaitan dengan percepatan pembangunan. Ketiganya adalah deregulasi atau penyederhanaan perizinan, pembangunan infrastruktur, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
"Pelabuhan-pelabuhan di pulau-pulau kerjakan, menteri tanya duit dari mana? Urusan saya, ya duit dicarikan," ujar mantan Wali Kota Solo itu.
Â
Advertisement
Â
Jokowi menambahkan, pembangunan infrastruktur pelabuhan bertujuan untuk menghubungkan antar pulau, antar provinsi, dan antar kabupaten di seluruh Indonesia.
Program tol laut yang sudah terlaksana sejak tahun lalu, menyediakan tiga buah kapal yang secara reguler singgah di pelabuhan-pelabuhan besar dan akan ditambah lagi frekuensinya pada tahun ini.
"Kita ingin dari Tobelo mau ke Aceh bisa, inilah Indonesia. Kalau nggak ada kapalnya lewat apa, kalau nggak ada airport-nya lewat apa?" ucap Jokowi.
Peresmian pelabuhan ditandai dengan penekanan tombol sirene dan penandatanganan prasasti oleh Jokowi.
Peresmian ini didampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, dan sejumlah pejabat Provinsi Halmahera Utara.
Sementara Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan, mulai akhir April 2016, kapal tol laut akan singgah di Pelabuhan Tobelo. "Jadi kapalnya juga besar untuk sekali pelayaran," ucap Jonan.
Berikut 5 pelabuhan yang diresmikan Jokowi :
1. Pelabuhan Tobelo
Â
Ditetapkan sebagai pelabuhan pengumpul. Pengembangan Pelabuhan Tobelo dibangun dengan total anggaran Rp 160.293 miliar. Pelabuhan Tobelo direncanakan untuk kegiatan bongkar muat barang dan peti kemas, juga untuk turun naik penumpang. Pelabuhan ini memiliki fasilitas antara lain dermaga general cargo sepanjang 174 meter untuk mengakomodasi kapal ukuran 2.000 DWT, dermaga penumpang sepanjang 135 meter untuk mengakomodasi kapal ukuran 1.000 DWT.
Kemudian dermaga peti kemas sepanjang 170 meter untuk mengakomodasi kapal ukuran 10.000 DWT. Juga fasilitas darat antara lain lapangan penumpukan seluas 3 hektare, gudang seluas 300 meter persegi, dan terminal penumpang seluas 125 meter persegi.
2. Pelabuhan Galela
Ditetapkan sebagai pelabuhan pengumpan lokal. Pengembangan Pelabuhan Galela Provinsi Maluku Utara dibangun dengan total anggaran Rp 35,5 miliar. Output yang dihasilkan berupa Pembangunan Dermaga sepanjang 80 meter, lapangan penumpukan, dan terminal penumpang seluas 150 meter persegi. Dermaga Pelabuhan Galela dibangun pada kedalaman 5 meter untuk dapat mengakomodasi kapal dengan ukuran maksimal 1.000 DWT.
3. Pelabuhan Tutu Kembong
Ditetapkan sebagai pelabuhan pengumpan lokal. Pelabuhan Tutu Kembong dibangun dengan total anggaran Rp 157,1 miliar. Fasilitas yang ada di Pelabuhan Tutu Kembong antara lain dermaga sepanjang 70 meter untuk mengakomodasi kapal dengan ukuran 1.000 DWT, lapangan penumpukan seluas 176 meter persegi, gudang seluas 100 meter persegi, dan terminal penumpang seluas 150 meter persegi.
4. Pelabuhan Teor
Ditetapkan sebagai pelabuhan pengumpan lokal. Pelabuhan Teor dibangun dengan total anggaran Rp 42,65 miliar. Fasilitas yang ada di Pelabuhan Teor antara lain dermaga sepanjang 70 meter pada kedalaman 5 meter, untuk mengakomodasi kapal barang dengan ukuran 1.000 DWT dan kapal penumpang dengan ukuran 1.300 DWT, serta fasilitas darat berupa lapangan penumpukan, gudang, dan terminal penumpang.
5. Pelabuhan Wonreli
Ditetapkan sebagai pelabuhan pengumpan regional. Pengembangan Pelabuhan Wonreli menghabiskan anggaran Rp 54,5 miliar. Output yang dihasilkan berupa pembangunan dermaga sepanjang 120 meter pada kedalaman 6 meter, untuk mengakomodasi kapal dengan ukuran 2.000 DWT. Juga fasilitas darat antara lain lapangan penumpukan barang seluas 2.000 meter persegi, gudang, dan terminal penumpang seluas 300 meter persegi.