Aziz Syamsuddin Tetap Maju Sebagai Kandidat Ketua Umum Golkar

Terkait mahar Rp 20 miliar kepada panitia sebagai syarat maju sebagai calon ketua umum, Aziz mengaku tak tahu-menahu.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 16 Apr 2016, 11:37 WIB
Diterbitkan 16 Apr 2016, 11:37 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Politikus Partai Golkar Aziz Syamsuddin membantah dirinya tak lagi berniat maju mencalonkan diri menjadi bakal calon ketua umum dan berbalik mendukung rivalnya, Setya Novanto.

"Saya tegaskan saya maju sebagai kandidat (ketua umum) Partai Golkar. Saya siap menjadi kompetitif ketua umum DPP Golkar. Saya mempunyai keteguhan hati untuk maju sebagai calon ketum," tegas Aziz di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat 15 April 2016.

Meskipun tegas menyatakan keteguhan hatinya mencalonkan diri menjadi kandidat ketua umum Golkar, Aziz tak mau bicara soal keterpilihannya jika dibandingkan dengan Setya Novanto atau pun Ade Komaruddin.

"Saya tidak mau komentari itu, saya hanya menyatakan siap maju sebagi kandidat ketua umum Partai Golkar," tandas dia.

Terkait penyelenggaraan musyawarah nasional luar biasa (Munaslub)--yang mengacu pada kepengurusan Golkar Munas Riau, tidak dipermasalahkan internal partai berlambang beringin itu.

"Munaslub mengacu pada kepengurusan Golkar Munas Riau tak jadi masalah. Karena didasarkan pada masa berlakunya selama 6 bulan yang berakhir pada Juli 2016," ujar Aziz.

Wacana

Menurut Aziz, penyelenggaraan Munaslub sudah ada hasil saat rapat konsultasi yakni pembicaraan lobi-lobi antara Agung Laksono dengan Aburizal Bakrie. Tentunya sudah disepakati, dasar penyelenggaraan munas adalah DPP Partai Golkar SK Riau.

Sementara, terkait mundur atau tidaknya Munaslub, kata Aziz, sama sekali belum ada keputusan dalam rapat pleno. "Yang sudah diputuskan itu kan bahwa penyelenggaraan Munaslub pada 7 Mei."

"Adapun itu wacana yang berkembang adanya mundur, dan adanya mahar (Rp 20 miliar) itu masih wacana, karena belum ada sikap resmi dari DPP dalam rapat pleno. Itu belum menjadi sikap resmi partai Golkar," sambung Aziz.


Aziz menegaskan, dirinya lebih mengacu keputusan rapat pleno terkait maju mundurnya Munaslub. "Iya, masih tetap pada 7 Mei yang mengacu putusan pleno," tegas dia.

Belum lama ini beredar kabar penyelenggaraan Munaslub akan diundur hingga 17 Mei mendatang. Seperti diungkapkan Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR Setya Novanto.

"Kemunduran ini disebabkan situasi keadaan hotel di Bali, karena hari libur mengalami kesulitan, baik tiket pesawat maupun hotel yang sudah di-booked jauh sebelumnya oleh pihak yang berwisata di Bali," kata Novanto.

Mahar Rp 20 M

Terkait mahar Rp 20 miliar kepada panitia sebagai syarat maju sebagai calon ketua umum, Aziz mengaku tak tahu-menahu.

Namun, Aziz menekankan, agar panitia penyelenggara Munaslub maupun peserta, harus mematuhi apa yang sudah menjadi keputusan DPP Golkar.

"Nanti steering committe (SC) akan melaporkan itu ke DPP Golkar tentu DPP akan mempertimbangkan secara baik-baik dampak postif dan negatifnya, daripada yang diajukan tersebut," kata Aziz.

Setuju atau tidak dengan adanya mahar tersebut, Aziz tetap berpegang keputusan DPP. "Saya tetap melihat keputusan DPP. Saya sebagai kader Partai Golkar, kita akan lihat dan patuhi setelah proses rapat pleno."

"Dan saya bismillah maju sebagai kandidat caketum Golkar," sambung dia.

Sementara terkait waktu, dan tempat Munaslub, ia menyerahkan semuanya kepada keputusan DPP Golkar atas masukan dari panitia penyelenggara.

"Yang jelas, itu (mahar Rp 20 miliar) masih bersikap wacana, belum menjadi sikap resmi DPP. Justru itu masih usulan, belum menjadi sikap resmi," tutup Aziz.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya