Wali Kota Jakut Merasa Difitnah Dukung Yusril, Ahok Tertawa

Ahok mengetahui Rustam tidak kenal dengan Ketua umum Partai Bulan Bintang itu

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 25 Apr 2016, 09:45 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2016, 09:45 WIB
Rustam Efendi
Walikota Jakarta Utara

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyatakan tuduhannya kepada Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi yang mendukung  kandidat calon Gubernur DKI Jakarta Yusril Ihza Mahendra hanyalah guyonan. Ahok mengetahui bahwa Rustam tidak kenal dengan Ketua umum Partai Bulan Bintang itu.

"Saya kira beliau salah paham saja, yang lain ketawa kok. Aku bercanda kok, aku tahu dia enggak pernah hubungan sama Yusril," ujar Ahok di Lapangan IRTI Monas, Jakarta, Senin (25/4/2016).

Menurut dia, karena lontaran pro-Yusril hanya candaan, seharusnya Rustam ikut tertawa seperti yang lain. Namun tidak bagi Rustam. Dia tersinggung mendengar candaan Ahok itu yang menilainya tengah bermain politik.

"Aku cuma ketawain dia saja, yang lain ketawa. Nah makanya kalau orang main politik perasaannya langsung kena. Kalau kita becanda dan enggak ada kepentingan enggak akan marah kok. Ketawa semua, ngakak," ucap Ahok.

Dia pun mempersilakan anak buahnya untuk curhat atau bahkan mencacinya jika salah. Namun, dia memberi syarat agar anak buahnya itu menunjukkan kinerja yang bagus sebelum memakinya.

"Orang mau curhat enggak masalah. Bagi saya kalau Anda kerjanya bener, Anda mau caci maki saya, mau kampanye, enggak pilih saya pun saya enggak masalah kok," ujar Ahok.

Hanya saja, Ahok mengimbau para PNS tidak bermain politik dan fokus bekerja. "Semua PNS angan main politik deh, profesional kerja saja," tegas dia.

Tudingan itu dilontarkan Ahok saat rapat penanganan banjir di Balai Kota Jakarta, Jumat 22 Maret 2016. Mulanya, Ahok mendengar laporan jajaran Dinas Tata Air yang mengeluhkan kesulitan menormalisasi saluran air di kolong Tol Ancol, Penjaringan, karena banyaknya permukiman liar.

Mendengar keluhan Dinas Tata air tersebut, Ahok langsung menegur Rustam yang lambat melakukan penertiban. Padahal, perintah untuk melakukan menormalisasi saluran air di kolong Tol Ancol sudah diberikan sejak tahun lalu.

"Duh pak wali kota ini, saya selalu bilang begini pak wali, pak wali, kalau saya suruh usir orang itu wah ngelesnya. Jangan-jangan satu pihak sama Yusril ini?" ujar Ahok.

Merasa di Fitnah Ahok

Menanggapi tudingan itu, Rustam angkat bicara. Dia mencurahkan jawaban di akun Facebook-nya. Tulisan panjang tersebut di-posting Rustam Sabtu 23 Maret 2016. Tulisannya itu berjudul 'Bekerja Dengan Hati'.

"Dengan ini saya nyatakan bahwa tuduhan saya bersekutu dengan Pak Yusril adalah tidak benar. Secara jujur saya katakan bahwa kadang selaku bawahan saya juga mengharapkan mendapatkan ucapan terima kasih dari pimpinan atas hasil kerja yang telah dikakukan," ujar rustam dikutip Liputan6.com, Sabtu (23/4/2016) sore.

Rustam mengatakan, sebagai bawahan, terkadang ingin mendapat pujian dari atasannya. Namun, jika pujian pun tidak didapatkannya, ia berkomitmen akan tetap bekerja keras.

Pada paragraf terakhir, Rustam menuliskan, "Berbeda dengan tuduhan yang menjurus fitnah apalagi keluar dari mulut pimpinan adalah sesuatu yang sangat menyakitkan. Dan lebih menyedihkan tuduhan dan fitnah itu keluar dari pimpinan yang sebenarnya saya berharap memberikan petunjuk, arahan, bimbingan, memotivasi, memberi semangat, dan itu dipertontonkan di muka jagat raya. Apakah ini yang disebut bekerja dengan hati? Wallahu Khairul Makiriin," tutup Rustam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya