Takut Kena KPK, Alasan Pembangunan Pasar Mama Papua Lama

Jokowi mengungkap pembangunan pasar tersebut seharusnya tidak terlalu lama. Namun, ada prosedur yang tak bisa dilangkahi.

oleh Silvanus AlvinKatharina Janur diperbarui 30 Apr 2016, 11:11 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2016, 11:11 WIB
Presiden Jokowi di Jayapura Papua
Presiden Jokowi meresmikan peletakan batu pertama pembangunan Pasar Budaya Mama-mama Papua (Liputan6.com/ Silvanus Alvin)

Liputan6.com, Jayapura - Pembangunan Pasar Budaya Mama-mama Papua baru bisa direalisasikan oleh Presiden Jokowi. Dia mengungkapkan, pembangunan pasar tersebut seharusnya tidak terlalu lama. Namun, ada prosedur yang tak bisa dilangkahi.

"Ya sebetulnya maunya kerja ngebut, cepet, segera selesai, tapi dalam praktiknya tidak segampang itu. Ada aturan-aturan yang harus dipenuhi," kata Jokowi, di Jayapura, Papua, Sabtu (30/4/2016).

Bila memotong prosedur, bisa jadi pejabat tersebut ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun, agar prosesnya tidak jalan di tempat, Jokowi pun selalu menanyakannya pada Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri Pedagangan Thomas Lembong.

"Kalau nanti ini tukar guling (lahan Damri untuk lokasi pasar) nanti kita ada masalah, bisa suatu saat ditangkap KPK. Lah kan takut. Bisa salah diperiksa BPK. Saya kejar terus," tutur mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

"Saya sudah kejar-kejar Bu Menteri BUMN dan Pak Mendag, tapi pemiliknya Perum Damri enggak berani," tambah dia.

Jokowi berjanji pembangunan pasar tidak akan lama. Ia menargetkan pengerjaan rampung dalam waktu 10 bulan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya