Liputan6.com, Jakarta - Tercatat 10 warga negara Indonesia (WNI) korban penyanderaan Abu Sayyaf tiba di Lanud Halim Perdanakusuma Minggu malam tadi. Salah seorang negosiator pembebasan sandera, Eddy Mulya, sedikit membeberkan bagaimana dia terlibat dalam negosiasi pembebasan sandera kelompok militan di Filipina itu.
"Iya ini full negosiasi. Kebetulan saya masuknya cuma di tengah. Jadi, itu ada sahabat saya Pak Baedowi sama teman-teman. Mereka yang atur. Jadi kami cuma tindak lanjut," terang Eddy di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin dini hari (2/1/2016).
Eddy adalah negosiator pembebasan sandera yang termasuk dalam tim dari Kedutaan Besar RI di Filipina. KBRI secara khusus mendapatkan tugas untuk menangani pembebasan itu.
"Seluruh komponen KBRI dan KJRI. Kebetulan dubesnya Pak Johny (Johny J. Lumintang)," kata Eddy.
Baca Juga
Menurut Eddy, pembebasan 10 WNI ini tak hanya hasil kerja keras KBRI, namun adapula keterlibatan TNI dan International Labour Organization (ILO), tim di perbatasan, serta IMTI.
"Jadi, awalnya kami semua terlibat. Jadi ini kerja tim semuanya," lanjut Eddy.
Dari kerja tim itu, kata Eddy, dipimpin oleh Baedowi. Dia pun akhirnya menyadari pernah melakukan riset bersama pada 2012 lalu mengenai terorisme.
"Dipelajari. Pak Baedowi pelajari, ngasih proposal. Kita riset dari 2012. Kita nggak bisa ceritain semua. Dari dulu udah lama. Jadi tahu-tahu ada ini matching," terang dia.
Dia mengatakan, penyanderaan itu terjadi karena dari kelompok Abu Sayyaf sendiri, ada pihak yang dianggap nakal. Para negosiator pun kemudian melakukan pendekatan dengan pihak yang dihormati dan dituakan di kelompok Abu Sayyaf.
"Intinya kalau kita lihat ini ada anak nakal ya. Satu keluarga ada yang badung, ini gimana komunikasi. Kemudian ada yang dihormati. Saya hanya tindak lanjutin," jelas Eddy.
"Untuk 4 WNI yang masih disandera, saya enggak tahu dia mau dibayar berapa tagihannya. Kita kan enggak tahu," imbuh dia.
Adapun sosok Baedowi yang memimpin negosiasi dengan kelompok Abu Sayyaf, dia hanya mengatakan Baedowi adalah peneliti sama seperti dirinya.
"Dia sahabat saya. Saya enggak bisa cerita banyak, itu saja. Nggak ada afiliasi apa-apa. Kita tuh peneliti kok," tutup Eddy.
Advertisement