Bamsoet: Isu Presiden Dukung Setya Novanto Itu Ngawur

Ketua Komisi III DPR ini berujar, isu tersebut diembuskan oleh pendukung Setya Novanto dan hal itu sudah ia pastikan.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 09 Mei 2016, 22:28 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2016, 22:28 WIB
Dua Kubu Golkar Rebutan Ruang Fraksi
Bambang Soesatyo anggota Partai Golkar dari kubu Munas Bali memberikan keterangan kepada awak media terkait kisruh perebutan ruang fraksi di kantor fraksi P.Golkar, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jum'at (27/3/2015). (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu tim sukses calon Ketua Umum Partai Golkar Ade Komaruddin, Bambang Soesatyo tak percaya jika Istana mendukung calon Ketua Umum Golkar Setya Novanto atau Setnov. Ia menilai isu itu tidak benar.

"Soal isu Luhut (Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan) bilang Presiden dukung Setya Novanto itu tidak benar dan ngawur," kata pria yang akrab disapa Bamsoet itu saat dihubungi di Jakarta, Senin (9/5/2016).

Ketua Komisi III DPR ini berujar, isu tersebut dihembuskan oleh pendukung Setya Novanto dan hal itu sudah ia pastikan. Apalagi mMenjelang Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang akan digelar di Bali pada 15 Mei mendatang, suasana di partai berlambang beringin memang kian panas.

‎"Itu hanya klaim para pendukung Setya Novanto saja. Saya sudah cek itu tidak benar. Jadi, lagi-lagi nama Presiden dijual seperti kasus Papa Minta Saham Freeport. Saya justru heran, kok nggak kapok-kapok ya jual nama Presiden," ujar Bamsoet.

Sebelumnya, kader Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan Jokowi telah mendukung Setya Novanto. Kabar itu dia dapat dari salah satu sumber di lingkungan Istana.

"Sinyal dari Istana itu sudah ada, salah satu menteri sudah menyebut Setya Novanto," ujar Doli di Cikini, Jakarta, Minggu 8 Mei 2016.

Istana menurut dia, mempunyai kepentingan besar terhadap posisi ketua umum yang mempunyai daya tawar politik tinggi. Daya tawar ini, akan mempengaruhi hasil pemilihan ketua di Munaslub Partai Golkar.

"Sudah pasti nanti bargaining position dia tinggi. Makanya harus klarifikasi benar atau tidak," pungkas Doli.

Jawaban Menko Luhut

Sementara itu, Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan menuturkan, tidak ada hal yang salah bila dirinya mendukung Setya Novanto agar terpilih sebagai Ketua Umum Golkar yang baru.

 

"Kalau saya suka sama (Setya) Novanto kan boleh saja. Kan enggak salah," kata Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (9/5/2016).

Tidak hanya itu, Luhut juga mengakui punya hubungan baik dengan Setya Novanto. "Bahwa Novanto baik sama saya ya itu saja," tegas mantan Kepala Staf Presiden itu.

Dia juga menambahkan, ada banyak kandidat ketua umum partai berlambang beringin itu yang bertemu dengan dia. Namun, ia tidak mau mengungkapkan siapa saja yang menemuinya.

"Mereka semua teman saya ya, bahwa ada yang mereka datang ke saya juga ya," ujar Luhut.

Namun, Luhut membantah jika dia mencatut nama Jokowi untuk mendukung Setya Novanto. "Suruh buang saja ke tempat sampah. ‎Enggak benar itu, saya tidak ada waktu ngurus begituan," tandas Luhut.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya