Demo Warga di Rekonstruksi Pembunuhan Wanita Muda dengan Cangkul

Warga menuntut pelaku pembunuhan Enno Parihah, buruh pabrik plastik di Tangerang yang dibunuh dengan cangkul dihukum mati.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 17 Mei 2016, 17:06 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2016, 17:06 WIB
Demo warga
Warga di desa tempat Enno Parihah tewas dibunuh menuntut keadilan untuk para pembunuh (Liputan6.com/Pramita)

Liputan6.com, Tangerang - Polda Metro Jaya, Polres Metro Tangerang, dan Polsek Teluk Naga menggelar rekonstruksi dugaan pembunuhan Enno Parihah (18), di Mess PT Polypta Global Mandiri (PGM) di Desa Jatimulya, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.

Sebelum rekonstruksi dimulai, Selasa (17/5/2016), ratusan masyarakat tampak memadati depan pintu masuk mess. Sebagian di antara kerumunan warga terlihat anak-anak.

Antusias warga menyaksikan rekonstruksi karena penasaran ingin melihat langsung pelaku yang membunuh Enno, buruh pabrik plastik tersebut.

"Saya penasaran sama para pelaku yang kejam itu, apalagi salah satu pelakunya masih SMP. Ingin saya pukul saja rasanya," ungkap Mirnah, seorang warga setempat kepada Liputan6.com.

 


Warga yang menyaksikan rekonstruksi serta melihat pelaku pembunuh Enno, sampai membawa kertas karton berisi kata protes layaknya demonstran, karena geram terhadap para pelaku.

"Warga Jatimulya menolak kekerasan seksual, hukum seberat-beratnya tersangka. Berikan keadilan untuk Enno Parihah," tulis warga dalam kertas karton putih.

"Kami warga Jatimulya menuntut pelaku dihukum mati untuk menegakkan keadilan untuk saudara kami Enno Parihah," tulis warga lainnya di kertas karton.

Melihat antusias warga yang dikhawatirkan mengancam para pelaku, kepolisian pun memasang garis polisi dan berjaga di jalan masuk kawasan mess.

Enno Parihah (18) ditemukan tewas mengenaskan, Jumat 13 Mei 2016. Polisi mengamankan sebuah cangkul yang menjadi barang bukti pembunuhan dan menahan 3 tersangka, salah satunya siswa SMP.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya