Top 3: Derita di Balik Tembok Sekolah Pamong

Cerita tentang derita di balik tembok sekolah pamong itu menjadi informasi yang paling dicari.

oleh Yus AriyantoTaufiqurrohman diperbarui 23 Mei 2016, 06:35 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2016, 06:35 WIB
Nukilan buku 20 Tahun Liputan 6 SCTV (STPDN)
Buku 20 Tahun Liputan 6 SCTV

Liputan6.com, Jakarta - Pada 2 September 2003, muncul kasus tewasnya Praja STPDN Wahyu Hidayat. Ia baru saja kembali ke kampus setelah liburan di kampung halaman di Cianjur, Jawa Barat.

Malam hari sebelum Wahyu meninggal, keluarga menerima telepon yang mengabarkan bahwa Wahyu dirawat d RS Al Islam, Bandung. Keluarga kaget dan segera bersiap berangkat ke Bandung. Hanya sepuluh menit kemudian, ada telepon lagi: Wahyu telah meninggal dunia.

Keluarga mulai curiga, kepergian Wahyu tersebut tidak wajar. Ada dugaan tindakan kekerasan yang diterima sang Praja oleh para seniornya. Ini lantaran STPDN memecat tiga senior Wahyu, belasan praja diturunkan kelasnya, dan beberapa diturunkan nilai moralnya.

Berita tentang cerita derita di balik tembok sekolah pamong itu menjadi informasi yang paling menyedot perhatian pembaca sepanjang Sabtu 22 Mei 2016. Selain itu, kabar lainnya datang dari kisah Fahri yang diancam sebelum Soeharto lengser.

Bagaiaman ulasannya, berikut tiga berita terpopuler yang dihimpung Liputan6.com, Jakarta, Senin (23/5/2016):

1. Kisah Kekerasan di Balik Dinding Sekolah Pamong

Buku 20 Tahun Liputan 6 SCTV

Telepon berdering di ruang redaksi Liputan 6 SCTV. Di ujung sana, seorang pria memberi pengakuan mengejutkan: dia punya gambar video kekerasan di kampus Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat.

“Video ini merekam bagaimana para senior memukuli para junior di STPDN. Ini saya jual,” kata pria tak dikenal itu yang Liputan6.com kutip dari "Di Balik Layar Liputan 6" yang merekam 20 tahun perjalanan Liputan 6 SCTV. Rencananya, buku ini diluncurkan Senin 23 Mei 2016..

Sontak redaksi gempar. STPDN memang sedang disorot. Pada 2 September 2003, muncul kasus tewasnya Praja STPDN Wahyu Hidayat. Ia baru saja kembali ke kampus setelah liburan di kampung halaman di Cianjur, Jawa Barat. Malam harinya, keluarga menerima telepon yang mengabarkan bahwa Wahyu dirawat d RS Al Islam, Bandung. Keluarga kaget dan segera bersiap berangkat ke Bandung. Hanya sepuluh menit kemudian, ada telepon lagi: Wahyu telah meninggal dunia.

Selengkapnya baca di sini...

2. Kisah Fahri Hamzah Diancam Jenderal Sebelum Soeharto Lengser

Fahri Hamzah memberikan keterangan pers terkait pemecatan dirinya dari keanggotaan PKS, Jakarta, Senin (4/3). Fahri mengklarifikasi mengenai keputusan Partai yang sepihak memberhentikan dirinya. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Jatuhnya rezim Orde Baru menjadi sejarah penting di Bumi Pertiwi. Dengan tumbangnya Pemerintahan Soeharto, dinilai menjadi awal bangkitnya Indonesia dari keterpurukan menuju masa yang lebih baik dan terbuka.

Salah satu saksi sekaligus pelaku sejarah jatuhnya rezim Soeharto adalah mantan aktivis 1998, Fahri Hamzah yang kini menjadi Wakil Ketua DPR. Dia menuturkan sempat diancam petinggi ABRI yang saat ini TNI agar tidak melakukan gerakan masif sehari sebelum Soeharto lengser.

‎Fahri yang dulu bersama Amien Rais dan beberapa tokoh Muhammadiyah lainnya ikut berjuang untuk menurunkan Soeharto yang telah 32 tahun berkuasa, rencananya akan memperingati Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 1998 di Monas sekaligus untuk mengumpulkan massa. Namun, hal tersebut urung dilakukan setelah mendapat ancaman serius.

Selengkapnya baca di sini...

3. Pergantian Komandan Paspampres, Mayjen Andika Jadi Pangdam

Mayjen TNI Andika Perkasa (kiri). (Puspen TNI)

Posisi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) yang sekarang dijabat Mayjen TNI Andika Perkasa segera diserahterimakan. Andika akan menempati posisi baru sebagai Pangdam Tanjungpura, Kalimantan Barat.

Dari Surat Keputusan yang beredar, Sabtu 21 Mei 2016, Andika akan menempati posisi Pangdam Tanjungpura menggantikan Mayjen TNI Agung Risdhianto. Sementara, posisi Danpaspampres akan diisi Brigjen TNI Bambang Suswantono yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Komandan Paspampres.

Sementara itu, Agung akan menempati pos baru sebagai Asisten Operasi Panglima TNI. Selain itu, beberapa posisi lainnya juga mengalami rotasi.

Selengkapnya baca di sini...

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya