Zulkifli: Masyarakat Makin Jauh dari Nilai Pancasila

Zulkifli juga menuturkan, keputusan yang diambil secara musyawarah semakin lemah.

oleh Maria Flora diperbarui 11 Jun 2016, 20:29 WIB
Diterbitkan 11 Jun 2016, 20:29 WIB
Ketua MPR Zulkifli Hasan
Ketua MPR Zulkifli Hasan saat mensosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan. (Liputan6.com/Maria Flora)

Liputan6.com, Tasikmalaya - Dalam sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan sekaligus safari Ramadan di Garut dan Tasikmalaya, Jawa Barat, Ketua MPR Zulkifli Hasan menguraikan sebuah survei terkait nilai-nilai Pancasila.
 
Hasil survei tersebut menyebutkan, persatuan bangsa sekarang ini semakin lemah, yaitu di angka 60,7 persen. Sementara yang menjawab semakin kuat hanya tujuh persen.

"Dari survei itu menunjukkan persatuan bangsa semakin lemah, setelah 18 tahun reformasi," ujar Zulkifli saat bertemu dengan ratusan anggota Persatuan Islam (Persis) dan anggota DPP PAN Tasikmalaya di Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (11/6/2016).

Zulkifli juga menuturkan, keputusan yang diambil secara musyawarah semakin lemah. Yakni hanya 98,4 persen.

"Dari hasil ini, saya bisa menyimpulkan bahwa masyarakat semakin jauh dari nilai musyawarah," sebut Ketua Umum PAN itu.

Terkait sikap mendahulukan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi, Menteri Kehutanan era Presiden Susilo Bambang Yudhono ini menyatakan, 5,9 persen masyarakat menjawab semakin kuat. Sementara 75 persen menjawab semakin lemah.

Saat survei memaparkan apakah sila ke-5 Pancasila sudah banyak diimplementasikan masyarakat, kata Zulkifli, hanya 7,5 persen yang menjawab sudah, sementara 92,5 persen menjawab belum.

Dari hasil survei tersebut, Zulkifli menyimpulkan, bangsa Indonesia mulai mengalami kerapuhan dan kemerosotan masalah etika berbangsa dan bernegara dalam segala dimensi.

"Artinya, kita sudah jauh dari nilai-nilai luhur yang ditinggalkan oleh pendiri bangsa," kata dia.

Untuk mengubah itu semua, Zulkifli mengajak lapisan masyarakat untuk bekerja lebih keras, dengan etos kerja yang kuat agar bisa sejahtera.

"Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum, bila kaum tersebut tidak mengubah nasibnya sendiri," pungkas Zulkifli.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya