Liputan6.com, Jakarta - Komisi III DPR menggelar rapat dengar pendapat bersama Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).
Rapat ini untuk menelusuri rekam jejak harta kekayaan calon kapolri tunggal Komisaris Jenderal Tito Karnavian.
Ketua PPATK M Yusuf mengatakan, sejak 2004 sampai 2014, Tito memiliki 14 rekening di bank swasta. Tetapi semua sudah ditutup dan tidak ditemukan keanehan di dalamnya.
"Kami catat beliau sejak 2004 sampai 2014 pernah miliki 14 rekening di bank swasta, semua sudah tutup, tidak ditemukan yang aneh. Tiga rekening di bank pelat merah, dua sudah tutup, satu enggak ada masalah," ungkap Yusuf di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (21/6/2016).
Begitu pula dengan rekening istri dan tiga anak Tito. Menurut Yusuf, juga tidak ditemukan keanehan di dalamnya.
"Rekening istri ada tiga bank, asuransi ada lebih dari tiga, tidak ditemukan yang aneh-aneh. Rekening anaknya ada tiga anak, masing-masing satu, tidak ditemukan sesuatu yang tidak wajar," jelas dia.
Sementara, Ketua KPK Agus Rahardjo juga mengatakan, harta kekayaan milik Tito selama menjadi polisi, wajar. Tito juga rutin melaporkan harta kekayaannya ke lembaga antirasuah itu.
‎"Pengaduan masyarakat di kami tidak ada. LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara) Tito lapor dua kali, pertama November 2014 dan kedua November 2015. Rasanya harta kekayaannya tidak ada yang aneh," tegas dia.
Wakil Ketua KPK Laode M Syarif juga menceritakan, kepolisian telah memiliki indeks tata kelola yang lebih memudahkan. Meski awalnya KPK menolak karena tidak ada anggaran.
"Waktu itu kami ingin bikinkan indeks tata kelola kepolisian, tapi uang kami enggak ada. Saya akhirnya bilang bahwa Mabes Polri ingin pakai uang APBN untuk kemitraan, akhirnya kita bikin indeks tata kelola kepolisian," kata dia.
Laode pun mempersilakan kepada semua anggota Komisi III, jika ingin melihat indeks tata kelola kepolisian. Semuanya ada di situs resmi KPK.
"Semua itu harap dibaca di web supaya bisa dimintai tanggung jawab, karena semua Polda di Indonesia ada nilai dan rankingnya. Jadi Pak Tito kalau mau perbaiki kepolisian, dia punya alat ukur sekarang," ujar dia.
"Komisi III perlu baca karena di situ ada ranking dari Polda terbaik sampai terbawah. Jadi Pak Tito punya alat ukur kalau ingin reformasi kepolisian secara utuh," tutup Laode.
PPATK: 20 Rekening Tito dan Keluarga Tak Bermasalah
Sementara, Ketua KPK Agus Rahardjo juga mengatakan, harta kekayaan milik Tito selama menjadi polisi, wajar.
diperbarui 21 Jun 2016, 20:51 WIBDiterbitkan 21 Jun 2016, 20:51 WIB
Ketua KPK Agus Rahardjo juga mengatakan, harta kekayaan milik Tito selama menjadi polisi, wajar.... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Rekor Zinedine Zidane yang Sulit Dikejar oleh Pelatih Lain Saat Melatih Real Madrid
Menangis saat Sholat Belum Tentu Khusyuk, Bisa jadi Permainan Setan Kata UAH, Ini Tandanya
Mengenang Buya Hamka, Ini 5 Buku Terpopulernya
AHY Janji Segera Umumkan Diskon Tarif Tol dan Tiket Pesawat untuk Lebaran 2025
NASA Ungkap Negara yang Berisiko Terkena Dampak Tabrakan Asteroid 2024 YR4
Hati-Hati.. Membangun Masjid Bisa jadi Kemungkaran, jika Caranya Begini Kata Imam Ghazali
Yasonna PDIP soal Ramai #KaburAjaDulu: Saya Percaya Nasionalisme Mereka Tetap Teguh
5 Striker Termahal Sepanjang Sejarah: Cristiano Ronaldo Urutan Berapa?
Operasi Rahasia CIA di Indonesia 1950-an, Menguak Skenario Penggulingan Sukarno
Prabowo Minta SPPI Jaga Setiap Rupiah yang Dialokasikan untuk Program MBG
Arti Mimpi Dikasih Cincin Sama Perempuan: Makna dan Tafsir Mendalam
3.456 Siswa di Kupang Dapat Makan Bergizi Gratis, Ada yang Dagingnya Tidak Ada