Liputan6.com, Jakarta - Komisi III DPR akhirnya menyetujui Komisaris Jenderal Tito Karnavian ‎menjadi Kapolri menggantikan Jenderal Polisi Badrodin Haiti. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise berharap Tito mampu menangani masalah perdagangan manusia.
"Saya apresiasi beliau. Dan saya harapkan Kapolri baru bisa bantu kami soal perdagangan manusia," kata Yohana, dalam acara buka bersama di rumah dinasnya, Jakarta, Kamis (23/6/2016).
Dia juga meminta agar Tito dapat mereformasi internal Polri. Sebab, masih ada polisi yang terlibat dalam perdagangan manusia.
"Bahwa aparat juga ada dalam lingkar itu juga (perdagangan manusia). Mudah-mudahan Kapolri baru bisa jawab semua itu," tegas Yohana.
Wanita yang akrab dipanggil Mama Yo ini segera mengirim surat resmi kepada Tito. Hal itu, lanjut dia, diperlukan untuk memperkuat komunikasi dan kerja sama dalam mengatasi masalah perempuan dan anak.
"‎Kami akan surati beliau. Kami harapkan Kapolri baru bisa memperhatikan perempuan dan anak dalam tangani kasus-kasus di lapangan," Yohana menandaskan.
Tito Karnavian telah berjanji fokus menangani sejumlah kasus. Dia juga sadar tantangan Polri akan semakin berat pada 2017, baik di bidang penegakan hukum, keamanan nasional, dan lainnya.
"Sukseskan Pilkada 2017 dan Pilpres 2019, masalah perbatasan, kebakaran hutan dan lahan, masalah anak, dan lain-lainnya. Lalu juga internal pembenahan, serta peningkatan soliditas internal dan pelayanan publik yang belum optimal. Kegagalan internal itu akan berdampak pada public trust," papar Tito.
Setelah uji kelayakan dan kepatutan, Komisi III DPR akhirnya menyetujui Komisaris Jenderal Tito Karnavian ‎menjadi Kapolri menggantikan Jenderal Polisi Badrodin Haiti, yang memasuki masa pensiun pada akhir Juli 2016.