Kemacetan Mudik Jadi Bahan Evaluasi Jokowi terhadap Menteri

Sementara, Menhub Ignasius Jonan menyatakan kemacetan di jalan tol adalah tanggung jawab Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 12 Jul 2016, 20:46 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2016, 20:46 WIB
20160307- Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Jakarta- Faizal Fanani-0
Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) setujui hukuman kebiri bagi pelaku kejahatan seksual. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kemacetan cukup parah terjadi saat mudik Lebaran tahun ini, terutama di jalan Tol Brebes. Isu kemacetan ini pun menjadi perhatian Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Juru Bicara Presiden Johan Budi mengatakan, para menteri terkait akan dievaluasi kinerjanya terkait kemacetan arus mudik tersebut.

"Kemarin tentu ada evaluasi terkait kementerian yang berkaitan, apakah itu Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan. Presiden concern (peduli) terhadap peristiwa yang ada di Brebes itu, untuk diurai apa penyebab utama dari kemacetan yang terjadi," tutur Johan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (12/7/2016).

"Saya kira ini bagian dari evaluasi presiden terkait kinerja pembantunya," dia menambahkan.

Meski demikian, Johan menuturkan, Jokowi tidak hanya mengevaluasi berdasarkan satu isu saja, melainkan melihat isu-isu lain yang ditangani para menteri.

"Evaluasi dilakukan tidak hanya pada satu titik kemarin, tapi rentetan sebelum dan sesudah," kata dia.

Terkait isu kemacetan saat mudik, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mewakili pemerintah, meminta maaf kepada seluruh masyarakat.

Sementara, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyatakan kemacetan di tol adalah tanggung jawab Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimoeljono.

"(Terkait kemacetan di tol) tanya Pak Menteri PU. Kalau jalan tol itu kewenangannya di BPJT (Badan Pengatur Jalan Tol) dan itu di bawah Pak Menteri PU, jadi silakan tanya," kata dia.

"Kalau di luar itu silakan tanya saya," pungkas Jonan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 11 Juli kemarin.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya