Jokowi Panggil Luhut, Kapolri, dan Densus 88 Bahas Bom Solo

Pramono mengatakan, ‎Pemerintah tidak ingin kejadian serupa bom di Polresta Solo terulang lagi.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 14 Jul 2016, 11:45 WIB
Diterbitkan 14 Jul 2016, 11:45 WIB
20160307- Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Jakarta- Faizal Fanani-0
Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) setujui hukuman kebiri bagi pelaku kejahatan seksual. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Jokowi memanggil Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan, Kapolri Tito Karnavian, dan Kepala Densus 88 Antiteror. Mereka akan melakukan pembahasan mengenai insiden bom di Solo, Jawa Tengah beberapa waktu lalu, siang ini.

"Presiden beri perhatian khusus untuk keamanan terutama dengan apa yang terjadi. Stressing-nya apa yang terjadi di Solo dan berkaitan dengan gangguan yang potensial terjadi," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (14/7/2016).

Pramono mengatakan, ‎Pemerintah tidak ingin kejadian serupa terulang lagi. Indonesia tidak boleh hidup di bawah teror seperti itu.

"Sejak dini, pemerintah akan lakukan persiapan agar hal itu tidak terulang kembali. Dengan demikian, preparation bagian persiapan, apalagi kapolri sudah hadir dan Densus 88 juga hadir," ujar Pramono.

Sebelum rapat membahas teror bom, Jokowi akan mengadakan pertemuan lebih dulu dengan para redaktur ekonomi media nasional, untuk membahas penguatan ekonomi dalam negeri. Selanjutnya, dijadwalkan pula rapat Tim Penilai Akhir (TPA) untuk beberapa pejabat eselon I.

"Presiden itu Ketua TPA, saya sekretarisnya untuk 20 jabatan di eselon 1 dan beberapa jabatan strategis lainnya. Nanti secara resmi diputuskanlah baru kita sampaikan," Pramono menandaskan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya