Jumlah Korban Vaksin Palsu di RS Harapan Bunda dan Sayang Bunda

Bareskrim dan beberapa instansi terkait terus menginventarisir jumlah korban vaksin palsu.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 16 Jul 2016, 13:08 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2016, 13:08 WIB
20160716-Keluarga Korban Vaksin Palsu Beraudiensi dengan Kak Seto
Keluaga korban menunjukkan catatan khusus anak saat audiensi di Kantor LPAI, Jakarta, (16/7). LPAI menyatakan akan menyampaikan hasil pertemuan tersebut kepada pihak-pihak terkait, termasuk kepada Presiden Joko Widodo. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melansir 14 rumah sakit yang disinyalir menggunakan vaksin palsu untuk bayi. Tidak hanya rumah sakit, namun juga fasilitas kesehatan lainnya seperti bidan.

Pasca dilansir ke publik, beberapa rumah sakit dan fasilitas kesehatan diserbu para pasien yang merasa menerima vaksin palsu, seperti RS Harapan Bunda dan RS Ibu Anak Sayang Bunda.

Hasil penyelidikan sementara Bareskrim, terdapat puluhan sampai ratusan bayi yang menerima vaksin palsu tersebut.

"Kita sedang verifikasi datanya. Di RS HB ada 60 anak, RS SB 152 anak," kata Brigadir Jenderal Agus Setya, Direktur Tipid Eksus Bareskrim Polri, usai dikusi 'Jalur Hitam Vaksin Palsu' di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (16/7/2016).

Saat ini, kata Agung, Satuan Tugas (Satgas) vaksin palsu masih terus bekerja menginventarisir jumlah dan identitas bayi penerima vaksin palsu.

"Sampai hari ini, libur kami terus bekerja untuk menuntaskannya," kata Agung.

Saat ini, penyidik Bareskrim menetapkan 23 orang sebagai tersangka. Mereka terdiri dari pembuat, distributor, dokter, suster, dan bidan. Para tersangka juga dijerat Undang-Undang Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya