Tenang, Stok Vaksin Pemprov DKI Cukup untuk Vaksinasi Ulang

Jenis vaksin yang akan diberikan pemerintah adalah vaksin dasar yang diproduksi PT Biofarma yaitu HIB, campak, DPT dan polio.

oleh Audrey Santoso diperbarui 19 Jul 2016, 22:19 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2016, 22:19 WIB
20160718-Kopassus Gelar Vaksinasi Ulang Bagi Anak Prajurit TNI-Jakarta
Kopassus menggelar pelaksanaan vaksinasi ulang terhadap anak para anggota TNI yang terindikasi menjadi korban vaksin palsu di Kantor Kesehatan Kopassus, Jakarta, Senin (18/7). Vaksinasi ulang ini juga atas bantuan dari RSPAD. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Dinas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta siap melayani vaksinasi ulang bagi warga yang khawatir anaknya terpapar vaksin palsu. Para orangtua hanya perlu menunjukkan bukti anaknya layak mendapat vaksinasi ulang, yaitu buku vaksin rumah sakit atau klinik bidan yang terbukti menggunakan vaksin palsu.

Kepala Dinkes Pemprov DKI Koesmedi Priharto berujar, pihaknya sudah mengkalkulasi stok serta kebutuhan vaksin warga Jakarta dan jumlah vaksin dasar yang disalurkan untuk menanggulangi masalah vaksin palsu.

"Kita memang punya stok yang cukup untuk satu tahun, jadi tidak akan mengakibatkan kelangkaan vaksin di kemudian hari. Kan kebutuhannya sudah dihitung di situ," jelas Koesmedi Priharto di RS Harapan Bunda Jakarta Timur, Selasa (19/7/2016).

Vaksin yang diperuntukkan korban vaksin palsu, disalurkan Pemprov DKI ke rumah-rumah sakit yang telah ditentukan seperti puskesmas seluruh Jakarta, khususnya Jakarta Timur, RS Polri Dokter Said Sukanto dan RS Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto.

"Tapi kita tidak beri sekaligus banyak. Karena penyimpanan vaksin itu susah, kalau pintu penyimpanannya dibuka sedikit saja, kemudian derajatnya turun sedikit, maka vaksinnya bisa rusak. Makanya ditaruh di Dinkes," ungkap Koesmedi.

Dia menjelaskan, jenis vaksin yang akan diberikan pemerintah adalah vaksin dasar yang diproduksi PT Biofarma yaitu HIB, campak, DPT dan polio. Bukan vaksin impor seperti yang diterima para bayi kemarin-kemarin. Selain itu, tidak semua anak akan diberi vaksin ulang bila usianya telah melewati batas usia pemberian vaksin.

"Jadi (vaksin dasar) itu yang kita ulang dan sesuai dengan umurnya. Jadi kalau vaksinnya sudah lewat ya tidak kita berikan lagi karena (vaksin) itu (sifatnya) hanya akan membentuk kekebalan tubuh. Kalau si anak tidak di-maintenance kesehatannya, tidak dipertahankan daya tubuhnya, makannya tidak bagus, ya dia juga akan tetap sakit," terang Koesmedi.

Ditambahkan, tanpa vaksinasi lengkap pun sebenarnya anak-anak dapat timbuh sehat dan terhindar dari penyakit bila gaya hidup, asupan gizi dan vitamin si anak baik, "Makanya daya tahan tubuhnya juga akan kuat," pungkas Koesmedi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya