Liputan6.com, Jakarta - Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Vaksin Palsu menggelar vaksinasi ulang 20 bayi yang sudah terkonfirmasi oleh Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri mendapat vaksin palsu. Senin (18/7/2016) ini adalah hari pertama satgas menggelar vaksinasi ulang dan konsultasi untuk para korban.
Petugas Humas RS Harapan Bunda yang enggan menyebutkan namanya mengatakan kegiatan tersebut berlangsung sejak pukul 09.00 WIB di lantai dua rumah sakit dan tertutup untuk media massa.
"Sudah (dilakukan vaksin palsu) dari jam 9 tadi. Memang tertutup, supaya kondusif karena hari ini hanya 20 bayi yang dijadwalkan vaksin ulang sementara banyak orangtua korban vaksin yang protes belum ditelepon untuk vaksin ulang," kata perempuan berkerudung itu kepada Liputan6.com di Posko Pengaduan Korban Vaksin Palsu RS Harapan Bunda, Jakarta Timur, Senin (18/7/2016).
Advertisement
Baca Juga
Pantauan di lokasi, puluhan orangtua yakin anaknya mendapat vaksin palsu dan belum menerima telepon dari Satgas Penanggulangan Vaksin Palsu. Mereka pun mengamuk di lorong rumah sakit. Mereka menuntut dipertemukan dengan perwakilan satgas. Mereka yang hendak masuk ke area poliklinik pun dihadang satpam rumah sakit.
"Kenapa harus tertutup? Kami mau masuk, bertemu dengan satgasnya. Rumah sakit ini enggak bisa lepas tanggung jawab dong!" bentak salah satu bapak di lorong RS Harapan Bunda kepada satpam yang berjaga.
Orangtua lainnya pun ikut membentak-bentak dan akhirnya menerobos barisan satpam itu. Usai menggeruduk ke area poliklinik, Ketua Aliansi Korban Vaksin Palsu August Siregar berteriak lantang, mengancam akan menuntut RS Harapan Bunda yang mengabaikan permintaan mereka.
"Kalau sampai 1x24 jam pihak Rumah Sakit Harapan Bunda tidak memberikan data nama pasien yang divaksin sejak 2003, kami akan tuntut rumah sakit ini!" tegas August.
Setelah berhasil menjebol penjagaan satpam rumah sakit, Aliansi Korban Vaksin Palsu RS Harapan Bunda kembali menduduki lantai dasar rumah sakit.