Santoso Tewas, Pengamanan di Kampung Jokowi Ditingkatkan

Solo dikenal sebagai pusat gerakan radikal. Terlebih, jelang Idul Fitri lalu, terjadi bom bunuh diri di Mapolresta Solo.

oleh Fajar Abrori diperbarui 22 Jul 2016, 13:29 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2016, 13:29 WIB
20160722-polisi-solo-santoso
Polisi memperketat penjagaan keamanan di Kota Solo. (Liputan6.com/Reza Kuncoro)

Liputan6.com, Solo - Santoso, Pimpinan Majelis Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) ditembak mati. Pascakematian buron teroris itu, Polri meningkatkan keamanan di Solo, Jawa Tengah.

Selama ini, Solo kerap disoroti terkait terorisme. Solo dikenal sebagai pusat gerakan radikal. Terlebih, jelang Idul Fitri lalu, terjadi bom bunuh diri di Mapolresta Solo. Selain itu, Solo merupakan kampung halaman Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Kapolresta Solo, Kombes Ahmad Luthfi enggan menunjukkan secara jelas jumlah personel untuk peningkatan keamanan ini.

"Kegiatan pengamanan kepolisian di Solo ditingkatkan yang paling pokok. Ya kalau untuk pengamanan rumah pribadi Presiden sudah ada protapnya. Pengamanan Satgas Waskita, " jelasnya di Solo, Jumat (22/7/2016).

Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Condro Kirono membenarkan ada peningkatan keamanan di Kota Solo. Peningkatan keamanan ini untuk mengantisipasi peluang-peluang munculnya teror pascatertembakmatinya Santoso.

"Peningkatannya pada kekuatan personelnya dan jam-jam rawan serta markas polisi," ujar Condro.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya