Warga Papua Nugini Ditemukan Tewas di Bogor

Warga Papua Nugini ini ditemukan dalam kondisi telentang dengan muka tertutup plastik dan menggunakan oksigen.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 01 Agu 2016, 19:52 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2016, 19:52 WIB
Ilustrasi Garis Polisi
Ilustrasi Garis Polisi (Istimewa)

Liputan6.com, Bogor - Seorang warga negara asing (WNA), Keith Anthony Winhcombe (71), ditemukan tak bernyawa di sofa di Perumahan Rancamaya, Jalan Kana 2 Blok F No 39 Kelurahan Kertamaya, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Jasad pria yang diketahui sebagai Direktur PT Bumi Internasional Group ini ditemukan pertama kali oleh pembantu, Anih (46), sekitar pukul 11.00 WIB.

Saat ditemukan, warga asal Harrow Middlesex, Papua Nugini dalam kondisi telentang dengan muka tertutup plastik dan menggunakan oksigen.

"Saat itu pembantunya masuk kerja, ketika membuka pintu Anih melihat majikannya dalam posisi telentang di sofa dan menggunakan tabung oksigen," kata Kasubag Humas Polres Bogor Kota AKP Maman Firmansyah, Senin (1/8/2016), di Bogor.

Anih kemudian memeriksa denyut nadi majikannya itu. Namun, pria tersebut sudah dalam keadaan tidak bernyawa. Melihat kondisi tersebut, Anih menghubungi petugas keamanan perumahan dan kemudian dilanjutkan ke pihak kepolisian.

Polisi yang tiba di lokasi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara. Berdasarkan keterangan Mia Oktari, sekretaris pribadi korban, sehari sebelum tewas korban sempat menghubungi Mia dan memintanya untuk mencari pekerjaan lain serta meminta Mia untuk tidak datang lagi ke rumahnya.

"Korban sempat mengucapkan selamat malam kepada sekretarisnya," kata Maman.

Bukan hanya Mia, sehari sebelum ditemukan tewas, Kris dan Faruk, teman korban juga sempat mendapat SMS bahwa korban mengaku akan bunuh diri. Senin pagi, keduanya sempat menghubungi korban namun sulit dihubungi.

"Polisi masih menyelidiki penyebab kematian Keith," ujar Maman.

Diduga, korban tewas karena bunuh diri. Sebab, berdasarkan keterangan saksi korban tidak memiliki penyakit ataupun dalam keadaan sakit. Korban juga sedang mengalami depresi akibat ekonominya dalam keadaan pailit. Hal itu berdasarkan banyak tagihan yang belum dibayar.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya