Jessica Psikopat atau Berkepribadian Ganda?

Bagaimana seseorang yang psikopat maupun berkepribadian ganda membuat Majelis Hakim sidang kasus Jessica Wongso penasaran.

oleh Audrey Santoso diperbarui 15 Agu 2016, 17:09 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2016, 17:09 WIB
20160815- Ekspresi Jessica Saat Mendengar keterangan Saksi Ahli Psikologi-Jakarta- Johan Tallo
Ekspresi Jessica Kumala Wongso saat mendengarkan keterangan dari saksi ahli psikologi klinis Antonia Ratih Handayani di sidang lanjutan pembunuhan Mirna Salihin di PN Jakarta Pusat, Senin (15/8). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Banyak spekulasi berkembang seputar kepribadian Jessica Kumala Wongso. Ada yang menyebut terdakwa kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin ini psikopat. Ada juga yang menyebut Jessica berkepribadian ganda. Mana yang benar?

Bagaimana seseorang yang psikopat maupun berkepribadian ganda pun membuat Majelis Hakim penasaran. Ketua Majelis Hakim Kisworo kemudian mempertanyakan hal tersebut kepada Ahli Psikologi Klinis Antonia Ratih Andjayani di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (15/8/2016).

"Untuk mengenali psikopat, seseorang yang daya empatinya nol, tidak berkembang secara sehat dan baik," kata Ratih

Seorang psikopat, Ratih menjelaskan, sulit bisa ikut merasakan emosi yang berlangsung pada orang lain. Cenderung menjadi pribadi yang dingin.

"Selain daya empati tidak berkembang, hati nurani tidak berkembang. Nilai salah benar baik buruk tidak sesuai seperti orang pada umumnya," tutur Ratih.

Menurut Ratih, Jessica sehat secara mental, dalam arti mampu menalar, berdaya pikir kritis, dan cerdas.

"Apakah terdakwa ada potensi berkepribadian ganda?" tanya Kisworo.

"Dia tidak menampilkan indikasi berkepribadian ganda. Saya tidak menemukan adanya kemungkinan yang bersangkutan (Jessica) dirujuk menjadi psikopat. Bahwa ada perilaku menuju ke sana, perlu pendalaman lebih lanjut," pungkas Ratih.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya