Cegah Virus Zika, Travel Advisory Kemenkes Diapresiasi DPR

DPR belum tahu apa bentuk kewaspadaan yang dimaksud. Apakah menempatkan para petugas dan mengecek setiap orang yang masuk, atau seperti apa.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 01 Sep 2016, 13:40 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2016, 13:40 WIB
20160512- Pemerintah Ingin Terapkan Hukuman Kebiri-Jakarta-Johan Tallo
Ketua Komisi VIII DPR Saleh Partaonan Daulay saat diskusi 'Kebiri dan Hukuman Mati', Jakarta, Kamis (12/5). Hukuman kebiri jadi salah satu opsi pemerintah dalam mencanangkan Perppu soal perlindungan kejahatan seksual anak.(Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IX DPR yang baru Saleh Partaonan Daulay mengapresiasi langkah Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang langsung meningkatkan kewaspadaan di tiap-tiap pintu masuk khususnya yang terdekat dari Singapura untuk mencegah penyebaran virus zika di Indonesia.

Setidaknya, kata Saleh, pemerintah terlihat serius mengantisipasi virus zika yang telah ada di Singapura. Langkah ini pun tentu perlu diikuti dengan kesiapan para petugas di entry point yang ditetapkan.

"Kita belum tahu apa bentuk kewaspadaan yang dimaksud. Apakah menempatkan para petugas dan mengecek setiap orang yang masuk, atau seperti apa? Yang jelas, langkah itu memang diperlukan," ungkap Saleh di Jakarta, Kamis (1/9/2016).

Sebelumnya, anggota Komisi IX DPR Daniel Johan mengatakan kalau travel advisory atau saran untuk tak bepergian dinilai juga sangat penting. Dengan begitu, kata Daniel, setiap orang yang hendak berkunjung ke tempat-tempat di mana ditemukan virus zika, mengerti dan tahu bahaya virus tersebut.

"Travel advisory itu setidaknya diberlakukan paling tidak sampai daerah tersebut dinyatakan benar-benar aman," ucap dia.

Daniel meminta kepada Kemenkes untuk melakukan tindakan-tindakan preventif yang dibutuhkan, termasuk menginformasikan tentang bahaya virus zika dan upaya apa yang perlu dilakukan untuk menghindarinya. Sejauh ini, banyak anggota masyarakat yang mungkin belum tahu. Karena itu, tugas pemerintah untuk memberikan edukasi dan informasi.

"Kemenkes diharapkan mempersiapkan berbagai hal yang diperlukan terkait penanganan masyarakat jika nantinya ada anggota masyarakat yang terinfeksi. Dengan begitu, pemerintah betul-betul siap menghadapinya. Ada banyak tenaga Kemenkes yang saya kira bisa dikerahkan, terutama dari direktorat P2P dan seluruh jajarannya di daerah," jelas Daniel.

Pada Rabu 31 Agustus 2016 kemarin, Kemenkes menerbitkan travel advisory atau saran untuk tak bepergian ke Singapura. Menteri Kesehatan (Menkes) Nila Moeloek mengaku telah berkomunikasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) terkait dengan hal ini.

"Kita mengeluarkan travel advisory. Tadi pagi kita masih komunikasi dengan Kemlu karena itu harus ada advisory dari Kemlu. Kami sudah mengeluarkan protect dari negara kita tadi pagi," tukas Nila.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya