PDIP: Kepala Daerah Harus Wujudkan Pemerintahan Antikorupsi

Para calon kepala daerah dan wakil kepala daerah dari PDIP yang telah dilatih harus dapat menjadi kekuatan pelopor.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 04 Sep 2016, 01:01 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2016, 01:01 WIB
20150628-Megawati Resmikan Sekolah Calon Kepala Daerah PDI Perjuangan-Jakarta-Megawati Soekarnoputri dan Hasto Kristiyanto 1
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputeri (kiri) didampingi Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat pembukaan sekolah calon kepala daerah PDIP di kantor DPP PDIP, Jakarta, Minggu (28/6/2015). (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta Watak pemimpin hanya terlahir apabila seluruh gerak perjuangannya menyatu dengan rakyat, teristimewa terlibat total dalam membangun martabat wong cilik untuk hidup lebih baik, sebagai manusia merdeka yang berdaulat.

Demikian pengarahan yang disampaikan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto saat penutupan Sekolah Partai untuk calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah di Depok, Jawa Barat, Sabtu (3/9/2016).

"Tidak ada pemimpin sonder perjuangan. Bung Karno, Ibu Megawati, Pak Jokowi dan lain-lain lahir karena komitmen dan persatuannya dengan rakyat. Bung Karno mengajarkan agar setiap pemimpin memahami amanat penderitaan rakyat atau Ampera. Memahami Ampera akan menjadikan pemimpin mampu berbicara dengan bahasa rakyat," kata Hasto.

Pada kesempatan itu, dia menyampaikan instruksi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, agar para calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang telah dilatih benar-benar dapat menjadi kekuatan pelopor, mewujudkan watak pemerintahan yang berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat serta berkomitmen kuat mewujudkan pemerintahan yang antikorupsi.

"Seluruh calon yang diusung PDIP akan mendapatkan dukungan penuh dari partai. Jalankan strategi pemenangan pilkada dengan menerapkan metode gotong royong dan tempatkan perjuangan memenangkan pilkada sebagai pergerakan bersama yang menyatu dengan kekuatan rakyat. Rakyat memerlukan pemimpin yang membumi," Hasto memaparkan.

"Pemimpin ideologis dan mampu membawa perubahan struktur sosial yang tidak adil menjadi struktur masyarakat baru yang lebih sejahtera dan lebih berkeadilan," dia menambahkan.

Sumpah Panca Prasetya

Pada kesempatan tersebut seluruh peserta membacakan Sumpah Panca Prasetya berupa komitmen untuk mewujudkan pemerintahan yang ideologis, merakyat, mampu memenuhi kebutuhan dasar setiap warga negaranya, dan berkomitmen untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan melayani.

Pada saat akhir pengambilan sumpah yang dipimpin Kepala Sekolah Komarudin Watubun, mendadak petir menggelegar dengan kuatnya.

"Sumpah saudara-saudara sekalian para calon kepala dan wakil kepala daerah, disaksikan oleh alam raya dengan petir menggelegar tadi," kata Komarudin‎.

Sekolah partai ini berlangsung selama enam hari, sejak dibuka oleh Ketua Umum PDIP pada 30 Agustus 2016 lalu. Hasto mengatakan rencananya angkatan ke-2 sekolah partai akan digelar pada pekan mendatang. Para peserta sekolah partai itu disiapkan dalam rangka Pilkada 2017.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya