Wakapolri Ungkap Pengusaha di Foto Bareng Pejabat Polda

Bos sawit yang ada di foto tersebut perusahaannya tidak masuk dalam daftar penerima Surat Perintah Penghentian Penyidikan.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 13 Sep 2016, 16:33 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2016, 16:33 WIB
Pejabat Polda Riau Foto Bareng Direktur Terduga Pembakar Lahan
Perusahaan sawit itu sedang diusut dalam kasus pembakaran lahan yang menewaskan satu anggota TNI Praka Wahyudi. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Jakarta - Wakalpolri Komjen Syafrudin angkat bicara terkait foto sejumlah anggota Polda Riau dengan seorang pengusaha sawit. Menurut mantan ajudan Wakil Presiden Jusuf Kalla ini, pebisnis yang ada di foto tersebut tak terlibat pembakaran hutan.

"Karena pengusaha dalam foto itu, menurut investigasi dari propam itu tidak terlibat dalam pembakaran hutan," ucap Syafrudin di kantor Kemenko Polhukam, Selasa (13/9/2016).

Oleh sebab itu, dia menekankan, bos sawit yang ada di foto tersebut perusahaannya tidak masuk dalam daftar penerima Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3).

"Tidak ada kayanya antara SP3 dengan foto- foto yang beredar," dia menambahkan.

Sebelumnya, Kadiv Propam Mabes Polri Irjen Muhammad Iriawan mengaku telah melakukan sejumlah pemeriksaan terkait beredarnya foto perwira Polda Riau yang melakukan pertemuan khusus atau "nongkrong" bersama bos perkebunan sawit ‎di Rokan Hulu, Riau.

Sama seperti pernyataan Wakalporlri, mereka tidak menemukan pelanggaran dalam peristiwa itu. Bahkan, Iriawan memberikan sinyal menghentikan penyelidikan kasus foto kongko yang telah beredar melalui media sosial itu.

"Ya kalau tidak ada kaitannya buat apalagi (dilanjutkan), ya kan," ujar Iriawan saat ditemui di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Sabtu 10 September.

Pernyataan tersebut juga dibenarkan, Kapolri Jendral Tito Karnavian. Dia menjelaskan pertemuan itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan SP3 yang diterbitkan Polda Riau.

"Mereka kebetulan ada yang kenal, sehingga mereka ketemu ngobrol-ngobrol, foto-foto. Dan namanya foto itu problemnya," Tito memungkas.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya