Liputan6.com, Jakarta - Kadiv Propam Mabes Polri Irjen Muhammad Iriawan mengaku telah melakukan sejumlah pemeriksaan terkait beredarnya foto perwira Polda Riau yang melakukan pertemuan khusus atau "kongko" bersama bos perkebunan sawit di Rokan Hulu, Riau.
Pihaknya tidak menemukan pelanggaran dalam peristiwa itu. Bahkan, Iriawan memberikan sinyal menghentikan penyelidikan kasus foto kongko yang telah beredar melalui media sosial itu.
Baca Juga
"Ya kalau tidak ada kaitannya buat apalagi (dilanjutkan), ya kan," ujar Iriawan saat ditemui di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Sabtu (10/9/2016).
Advertisement
Selama penyelidikan, Div Propam tidak menemukan pelanggaran berarti dalam pertemuan itu. Iriawan juga menegaskan, tidak ada bos sawit yang perusahaannya mendapatkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) dari polisi di foto itu.
"Sudah diperiksa. Namun demikian, kita cek saksi-saksi yang ada, semua ternyata pertemuan itu memang tidak sengaja. Dan paling penting dugaan kongko SP3 tidak ada," tandas dia.
Penjelasan Kapolri
Di lokasi yang sama, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan bahwa pertemuan itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan SP3 yang diterbitkan Polda Riau terhadap perusahaan-perusahaan sawit terkait kasus pembakaran hutan dan lahan (karhutla).
Apalagi perusahaan di mana petingginya ada di dalam foto tersebut tidak termasuk 15 perusahaan yang mendapat SP3.
"Jadi kalau ada yang menghubungkan, jawabnya tidak ada hubungannya sama sekali. Cuma permasalahannya ada yang berusaha menghubungkan itu," ucap Tito.
Tito menjelaskan, semula para perwira Polda Riau hanya menggelar acara makan-makan bersama anggota Mabes Polri yang kebetulan berkunjung ke sana. Saat itu pengusaha tersebut juga berada di lokasi. Merasa mengenal, bos sawit lantas menghampiri para perwira Polri tersebut.
"Mereka kebetulan ada yang kenal, sehingga mereka ketemu ngobrol-ngobrol, foto-foto. Dan namanya foto itu problemnya," tutur dia.
Mantan Kapolda Metro Jaya itu curiga ada pihak yang sengaja menyebarkan foto tersebut dengan isu yang meresahkan. Foto itu sengaja dikait-kaitkan dengan penerbitan SP3 oleh Polda Riau terhadap belasan perusahaan sawit yang terjerat kasus karhutla.
"Kalau seandainya tidak diterima diajak foto, nanti dikira polisi sombong. Di foto-foto nanti muncul isu seperti itu. Jadi tolong berpikir positiflah, jangan negative thinking. Tidak ada hubungan dengan SP3," pungkas Tito.