Warga Bukit Duri Ingat Janji Jokowi Bikin Rumah Deret

Pengerjaan normalisasi Kali Ciliwung di kawasan Bukit Duri mulai dilakukan Pemprov DKI.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 16 Sep 2016, 11:36 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2016, 11:36 WIB
Pengerjaan normalisasi Kali Ciliwung di kawasan Bukit Duri mulai dilakukan Pemprov DKI.
Pengerjaan normalisasi Kali Ciliwung di kawasan Bukit Duri mulai dilakukan Pemprov DKI. (Liputan6.com/Nanda Perdana)

Liputan6.com, Jakarta - Pengerjaan normalisasi Kali Ciliwung di kawasan Bukit Duri mulai dilakukan Pemprov DKI. Sejumlah warga yang masih bertahan maupun yang akhirnya terpaksa pindah, mempertanyakan janji Jokowi saat mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI pada 2012.

Salah satu warga RT 06 RW 12, yakni Suharti (35) mengatakan, dia bersama warga lain yang masih bertahan masih ingat ketika Jokowi makan bersama mereka di warteg Bukit Duri. Jokowi sempat berjanji akan melindungi warga bantaran kali di sana dengan membuatkan rumah deret bagi mereka.

"Dulu Pak Jokowi masih calon gubernur. Makan di warteg sama Ahok. Blusukan ke kali-kali janjiin rumah deret di sini," tutur Suharti di kediamannya, Bukit Duri, Jakarta Selatan, Jumat (16/9/2016).

Dia menyayangkan pergantian kepemimpinan Jakarta yang kini dipegang Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok malah berbanding terbalik. Bukan rumah deret yang didapat, malah pemindahan paksa ke Rusun Rawa Bebek, Cakung, Jakarta Timur.

"Suami saya kerja di Pasar Jatinegara. Tetangga ada suaminya kerja di Pasar Burung. Anak saya juga enggak mau pindah sekolah," ujar istri dari ketua RT 06 RW 12 itu.

"Kita mah enggak susah diatur. Sampah sudah kita olah ulang jadi pupuk di Pulo. Sejak beberapa tahun lalu sudah enggak buang-buang sampah ke kali," ia melanjutkan.

Warga lainnya, Imah (35), menambahkan, meski kawasan Bukit Duri langganan banjir, warga betah tinggal di sana. Sebab, rasa kebersamaan yang sudah terpupuk bertahun-tahun mengalahkan sulitnya berbenah pasca-banjir.

"Kita ajak mediasi, Ahok enggak pernah datang. Ya bagaimana. Coba seandainya dia rumahnya digusur, bagaimana perasaannya. Harus punya hati nurani," kata Imah.

Imah bersama warga RT 06 RW 12 lain kini masih akan terus bertahan, meski mereka sudah membayangkan kemungkinan terburuk yang nantinya diterima.

"Kita sudah wanti-wanti untuk siap pindah. Tapi enggak mau ke Rawa Bebek. Ngontrak saja. Saya tungguin saja sampai backhoe (alat berat) datang," Imah memungkas.

Sementara itu, ketua RT 05 RW 12 Ros (50) juga berkomentar terkait rumah deret yang pernah dijanjikan kepada mereka. Jika pemerintah mau, sebenarnya hal itu dapat terwujud tanpa harus menimbulkan kekecewaan dari warga Bukit Duri.

"Romo Sandi pernah ketemu Jokowi kira-kira empat kali datang. Jokowi pernah bilang bahkan pohon pun akan saya ganti. Sebenarnya di sini juga bisa bikin rumah deret. Gusur saja semua ini sampai batasnya. Sisanya jadi itu bisa rumah deret," ucap Ros.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya