Liputan6.com, Jakarta Duka masih melanda dunia hiburan Tanah Air atas meninggalnya artis senior Titiek Puspa yang dikenal sebagai penyanyi dan musisi, pada hari ini, Kamis (10/4/2025) sekitar pukul 16.25 WIB di Rumah Sakit Medistra, Jakarta. Kabar duka dikonfirmasi langsung kepada wartawan oleh manajer Titiek Puspa, Mia.
Menelusuri semasa hidupnya, Titiek Puspa sempat menjadi bagian dari sejarah musik Indonesia pada era kepemimpinan Presiden RI Pertama Soekarno atau yang juga disebut dengan era Orde Lama. Kala itu, Titiek Puspa pernah tergabung dalam grup musik Lensois bentukan Bung Karno.
Baca Juga
Ternyata, Titiek Puspa merupakan mantan personel Lensois yang berpulang paling terakhir. Pengamat sekaligus peneliti musik Stanley Tulung mengenang Titiek Puspa sebagai "The Last Man Standing of Lensois", seperti disampaikan melalui media sosialnya pada hari ini, Kamis (10/4/2025).
Advertisement
"Ada satu fase dalam perjalanan Sang Legenda Titiek Puspa yang menarik untuk di simak. Dia tergabung dengan grup Lensois yang dibentuk oleh Jack Lesmana atas perintah Soekarno yang "muak dengan musik2 barat" ketika itu," lanjutnya mengutip keterangan unggahan di Instagram @stanleytulung, sudah mendapatkan izin dari yang bersangkutan.
Mantan Personel Terakhir
Seperti disampaikan Stanley Tulung bersama foto para personel yang diunggahnya, grup Lensois terdiri dari Jack Lesmana (pimpinan, gitar), Lody Item (gitar), Benny Mustafa (drum), Bubi Chen (piano), Darmono (bass, vibrafon), Idris Sardi (biola) dengan 4 orang penyanyi yaitu Bing Slamet, Nien Lesmana, Munif Bahasuan dan Titiek Puspa.
Stanley Tulung mengaku unggahan tersebut dibuatnya saat mendapatkan kabar perihal kondisi Titiek Puspa saat masih dirawat di Rumah Sakit Medistra, beberapa jam sebelum mendiang berpulang. Ia menjelaskan sejarah grup musik Lensois yang menurutnya penting untuk dikenang.
"Lensois itu adalah band bentukan Jack Lesmana atas perintah Soekarno, karena Soekarno waktu itu muak dengan music Barat yang beliau sebut sebagai 'ngak ngik ngok' itu. Terus, Titiek Puspa itu adalah personel terakhir setelah sekitar dua tahun lalu Munif Baswan meninggal," jelas Stanley Tulung saat dihubungi tim Showbiz Liputan6.com via telepon, Kamis (10/4/2025) sore.
"Sebelum Munif itu Benny Mustafa yang meninggal. Yang terakhir ya tiga itu (termasuk Titiek Puspa). Makanya saya tulis 'Last Man Standing on Lensois', karena dia yang terakhir, personel Lensois yang masih ada. Sekarang setelah Titiek Puspa meninggal ya sudah tidak ada lagi (yang masih hidup)...," sambungnya.
Advertisement
Rentang Waktu yang Tak Lama
Lebih lanjut di unggahannya, Stanley Tulung menceritakan sejarah grup Lensois yang kiprahnya hanya sebentar lantaran adanya ketegangan politik internal di Tanah Air kala itu. Alhasil, grup ini tak melanjutkan eksistensinya.
"Grup ini dibawa oleh Soekarno dalam lawatannya ke Eropa. Mereka tampil mengikuti ke mana Soekarno seperti di Perancis, Belanda dan lainnya. Mereka juga dijadwalkan untuk jadi grup yang menghibur para tamu undangan di peringatan 10 tahun," tulis Stanley Tulung.
"Konferensi Asia Afika di Aljazair, namun terjadi kekacauan ketika sang presiden di kudeta oleh pimpinan militer saat itu. Akhirnya mereka pun batal tampil ketika itu dan walhasil kecewa," ia melanjutkan.
Band yang Spesial
Mendeskripsikan lebih dalam mengenai sejarah yang disampaikannya, Stanley Tulung menganggap Lensois sebagai grup musik yang penting. Selain berada di bawah Presiden RI secara langsung, Lensois juga diisi oleh para musisi apik pada zamannya.
"Lensois itu rentan waktunya enggak lama, tapi menurut saya sebagai peneliti sejarah musik Indonesia, grup ini menjadi penting karena semua personelnya kan jagoan, musisi-musisi hebat. Pimpinannya sekaligus gitaris ada Jack Lesmana, gitaris satu lagi Lody Item itu bapaknya Jovy Item.... Dewa semua itu (kemampuan tiap personelnya)," ungkap Stanley sewaktu dihubungi via telepon.
"Memang rentan waktu berkaryanya enggak lama, sebentar, tapi semua personelnya hebat, jagoan. kalau istilah saya itu musisi pilih tanding. Penyanyinya empat dan semuanya kuat semua itu. Rentan waktu enggak lama tapi buat saya spesial karena diisi sama musisi-musisi dan penyanyi kelas satu waktu itu," sambungnya.
Advertisement
Hal Lain yang Dikenang
Selain mengenang eksistensinya bersama Lensois, Stanley Tulung juga menyorot kiprah Titiek Puspa setelah di Lensois. "Titiek juga sempat main reguler bersama Nick Mamahit Group di Hotel Des Indes. Menurut Victor Rompas (gitaris), 'Titiek adalah penyanyi Jazz awal yang saya kenal masa itu. Suaranya bagus ketika itu.'," tulis Stanley sambil mengenang satu kalimat tentang Titek Puspa dari mendiang Victor Rompas saat berbincang dengannya.
"Di samping itu Titiek juga sering tampil bersama Pantja Nada terutama saat main di Nirwana Sky ataupun Ramayana Restaurant di Hotel Indonesia. Saat rekaman dia sering diiringi oleh Puspa Sari atau Mus Mustafa (keduanya pimpinan Mus Mualim). Saat ini Titiek adalah salah satu yang paling senior yang masih hadir bersama kita," sambung Stanley, sebelum munculnya kabar duka.
"Disclaimer, poatingan ini tidak terkait kondisi kesehatan beliau yah. Saya ingin posting ini dari sekitar minggu lalu karena teringat hubungan kita yang baik dan selalu ramah serta hangat setiap ketemu. Miss you Tante Titiek ♥️♥️♥️," tutup Stanley dalam unggahannya.
Konfirmasi Meninggalnya Titiek Puspa
Manajer Titiek Puspa, Mia, membenarkan Titiek Puspa telah meninggal dunia, dan saat ini jenazah masih berada di Rumah Sakit Medistra, Jakarta. "Iya eyang baru aja meninggal, Iya sekitar jam segitu. Jenazah masih di Medistra," ujar Mia saat dikonfirmasi awak media, Kamis (10/4/2025).
Kabar duka ini tentunya sangat mengejutkan, mengingat beberapa jam sebelumnya pihak keluarga baru saja menggelar konferensi pers terkait kondisi Titiek Puspa.
Bahkan Pety Tunjungsari, putri pertama Titiek Puspa, memohon doa atas kesembuhan ibunya. Ia juga meminta maaf jika selama ini ada perkataan ibunya yang menimbulkan rasa ketidaknyamanan.
"Kepada semua pecinta ibu Titiek Puspa di indonesia saya mohon doanya, saya mohon maaf kalau ibu saya pernah berbicara yang nggak sengaja tidak membuat nyaman.Saya mohon doanya agar semua ini berjalan dengan kehendak Allah SWT, aminn," ujar Pety Tunjungsari.
Advertisement
