Cerita Pemuda Papua Jadi Benteng Megawati di Masa Orba

Di masa penuh ancaman, kader PDIP dari Papua melindungi Megawati.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 17 Sep 2016, 10:32 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2016, 10:32 WIB
20150721-Sekolah Calon Kepala Daerah PDIP-Depok-Megawati
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputeri saat menghadiri sekolah partai di Wisma Kinasih, Jawa Barat, Selasa (21/7/2015). Dalam kesempatan itu, Megawati memuji setinggi langit kinerja Risma, Walikota Surabaya. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Sejarah PDI Perjuangan tak bisa lepas dari nama Papua. Salah satu buktinya adalah, sokongan yang kuat dan hebat dalam membentuk landasan sejarah perjuangan partai, menegakkan demokrasi dan membangun masyarakat yang terbebaskan dari tirani pemerintahan yang otoriter di masa Orde Baru.

Hal tersebut dikatakan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat memberikan sambutan di Rapat Kerja Daerah Khusus (Rakerdasus) DPD PDIP Provinsi Papua, di Sentani, Jayapura.

"Saat Ibu Megawati merintis perjuangan partai, berdiri tegak menuntut adanya demokrasi di negeri ini di tahun 1993, di Asrama Haji Sukolilo, para pemuda Papua menjaga Ibu Mega. Mereka menjadi benteng bagi Ibu Megawati. Di masa penuh ancaman, kader PDIP dari Papua melindungi Ibu Megawati," kata Hasto, Jumat 16 September 2016.

Hasto melanjutkan, di masa Presiden Jokowi, Papua menjadi matahari pagi terkait agenda-agenda pembangunan. Yakni dibangunnya beberapa infrastruktur besar, seperti bandara dan tol laut, direvitalisasinya kota-kota wilayah timur sebagai pusat putaran keuangan di Indonesia Timur, dan akses antarkota dipermudah.

"Papua dikembangkan infrastrukturnya dan dibangun manusianya. Membangun Papua tidak bisa hanya dari sisi modernitas tapi berlandaskan akar yang original di Papua," ujar Hasto.

Selain itu, Hasto menyampaikan, bicara Papua adalah bicara semangat Bung Karno yakni semangat pembebasan Papua sebagai bagian tugas sejarah kemerdekaan Indonesia.

"Teringat pesan yang mendalam Bung Karno tentang Papua, untuk menuangkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur, masyarakat tanpa penindasan satu dengan lainnya. Pembebasan Irian Barat di masa Bung Karno harus kita jadikan pijakan awal melihat Papua, bahwa Pembebasan bermakna membebaskan seluruh tali-tali penjajahan, dan memanusiakan manusia," tandas Hasto.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya