VIDEO: 13 Polisi Indonesia Selamat dari Badai Matthew di Haiti

13 Polisi asal Indonesia yang ikut dalam pasukan perdamaian PBB di Haiti, sempat dikabarkan turut hilang.

oleh Liputan6 diperbarui 07 Okt 2016, 14:25 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2016, 14:25 WIB
20161005-Badai-Matthew-Haiti-Reuters
Seorang warga menuntun sepedanya saat melintasi banjir yang disebabkan oleh hantam Badai Matthew di Haiti (4/10). Keganasan Badai Matthew ini telah meluluhlantakkan wilayah Haiti. (REUTERS/Andres Martinez Casares)

Liputan6.com, Port Au Prince - 13 Polisi asal Indonesia yang tengah ikut bertugas dalam pasukan perdamaian PBB di Port Au Prince, Haiti sempat dikabarkan hilang akibat Badai Matthews. Namun informasi terakhir, semuanya selamat.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Jumat (7/10/2016), Badai Matthew bergerak menuju Florida, Amerika Serikat, dengan angin kencang yang terus meningkat kecepatannya pada Kamis malam 6 Oktober 2016.

Hampir 100 ribu rumah di Florida telah mengalami padam listrik. Matthew merupakan badai terkuat yang akan menghantam pesisir Atlantik Amerika Serikat dalam 1 dekade terakhir.

Presiden AS Barack Obama mengumumkan keadaan darurat di South Carolina, Florida dan Georgia. 2 juta warga Amerika Serikat harus menjalani evakuasi wajib ataupun sukarela.

Sementara jumlah korban Badai Matthew di Haiti terus bertambah, setelah tim search and rescue (SAR) mulai mencapai wilayah-wilayah terpencil Haiti. Hingga Kamis malam kemarin, diketahui 283 orang tewas.

Matthew adalah badai kategori 4, terkuat yang menghantam daratan Haiti dalam rentang lebih dari setengah abad terakhir.

Sementara di Korea Selatan, kedahsyatan Topan Chaba yang menerjang menyebabkan Sungai Taehwa di Ulsan, meluap dan membanjiri wilayah sekitarnya.

Kuatnya arus banjir bahkan menyeret rumah serta kendaraan warga. Sampai Kamis pagi 6 Oktober 2016, waktu Korea Selatan, lima orang dilaporkan tewas terkait Topan Chaba.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya