Gubernur Florida: Badai Matthew Bisa Membunuh Anda

Badai Matthew berkecepatan lebih dari 200 km per jam dan telah membunuh lebih dari 200 orang menuju AS.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 07 Okt 2016, 13:32 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2016, 13:32 WIB
badai Matthew
badai Matthew mirip gorila Harambe

Liputan6.com, Florida - Kondisi negara bagian Florida Amerika Serikat memasuki keadaan darurat. Badai besar Matthew lah yang jadi penyebabnya.

Merespons kondisi tersebut Gubernur Negara Bagian Florida, Rick Scott segera bertindak. Ia memerintahkan evakuasi besar bagi seluruh warganya yang tinggal di dekat Pantai Timur.

"Kami telah siap untuk memulai melihat imbas dari badai ini, dan ini adalah monster," ucap Scott seperti dikutip dari CBS Miami, Jumat (7/10/2016).

Ia meminta seluruh warga Florida waspada. Selain itu, bergerak cepat ke tempat lebih aman untuk menyelamatkan diri sangat penting dilakukan.

"Kalian punya waktu untuk pergi, evakuasi, evakuasi, dan evakuasi," papar dia.

Scoott menegaskan, perintahnya ini harus dilaksanakan. Sebab, badai Matthew sangat berbahaya jika diacuhkan.

"Jika anda enggan dievekuasi, pikirkan lagi," sebut dia.

Scott menyatakan, seruan tersebut tak akan lelah ia teriakan. Pasalnya, badai tersebut semakin kuat dan telah mencapai kategori empat atau berkecepatan 201 kilometer per jam.

"Badai ini akan membunuh Anda, kita tak punya banyak waktu," sebut dia.

"Kami tak akan biarkan warga saya hidup dalam risiko karena keputusan bodoh tak mau dievakuasi," tegas Scott.

Badai Matthew disebut-sebut sebagai yang terbesar di Florida pada abad ini. Bahkan sebelum sampai AS, bencana ini menyebabkan 283 warga Haiti tewas.

Pada Rabu lalu, Presiden Barack Obama mengatakan bahwa pemerintah Amerika Serikat telah menempatkan tim dan menyiagakan pasokan untuk menanggapi dampak Badai Matthew.

"Saya perlu menegaskan kepada masyarakat, bahwa ini adalah badai serius. Badai itu telah menghimpun kekuatan dalam perjalannya menuju Florida," katanya setelah pertemuan dengan Federal Emergency Management Agency.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya