Pegawai Imigrasi Depok Berpakaian Adat dan Kasih Hadiah, Ada Apa?

Tepat di pintu masuk kantor Imiggrasi Kelas II Depok, para musikus menyambut pengunjung dengan alunan musik akustik.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 17 Okt 2016, 13:08 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2016, 13:08 WIB
Imigrasi Kelas II Depok
(Ady Anugrahadi)

Liputan6.com, Depok - Pemandangan tak biasa terlihat di kantor Imigrasi Kelas II Depok. Seluruh staf mengenakan pakaian adat. Tepat di pintu masuk, para musisi siap menyambut pengunjung dengan alunan musik akustik.

Rupanya, ini bagian dari gerakan Empati Layanan Paspor yang digalakan di kantor Imigrasi di seluruh provinsi, dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-71 Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).

"Kemenkumham melakukan gerakan serentak di seluruh Indonesia. Gerakan ini memberikan pelayanan terbaik di masyarakat, dalam rangka menyambut ulang tahun Kemenkumham yang jatuh pada 30 Oktober 2016," kata Kepala Imigrasi Kelas II Depok Dudi Iskandar, Depok, Jawa Barat, Senin (17/10/2016).

Dudi menjelaskan, rangkaian acara ulang tahun Kemenkumham ini terhitung sejak 17 sampai 28 Oktober 2016. Namun, khusus hari ini, seluruh pegawai di kantor Imigrasi diharuskan memakai pakaian adat, guna menunjukkan Kebhinekaan Bangsa Indonesia.

"Biar pada tahu bangsa ini memiliki keragaman budaya, dan juga upaya lebih dekat dengan masyarakat," terang dia.

Mulai hari sampai seterusnya, kata Dudi, petugas Imigrasi juga bakal menyambut pembuat paspor dengan salam yang berbeda. Yakni tangan kanan di pundak kiri, kemudian sambil mengucapkan salam.

"Ada 68 staf kami yang bakal menyambut mereka (pembuat paspor). Layanan meningkatkan rasa empati kepada masyarakat tidak hanya pelayanan prima atau simpati, tapi juga empati," ujar dia.

Dudi menambahkan setidaknya dalam sehari, Imigrasi Kelas II Depok melayani 200 orang yang hendak membuat paspor.

"Pada hari ini kami memberikan suvenir lima gelas dan payung bagi lima pemohon (paspor) yang beruntung," pungkas Dudi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya