Liputan6.com, Jakarta - Banyaknya tikus berkeliaran di permukiman Jakarta kian merisaukan masyarakat. Oleh karena itu, Pemprov DKI membentuk Gerakan Basmi Tikus (GBT).
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta seluruh lurah di Ibu Kota mengampanyekan gerakan itu.
Baca Juga
"Program ini sedang berjalan. Kami sudah mengumpulkan lurah agar bisa dikomunikasikan ke RT RW," kata Djarot di Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (18/10/2016).
Advertisement
Dia menjelaskan, untuk mempercepat penangkapan tikus yang menyebabkan banyak penyakit, pemprov akan memberikan upah Rp 20 ribu untuk satu tikus yang ditangkap.
"Kita lihat, berapa yang berhasil dikumpulin, nanti lurah yang hitung. Dapat berapa kami bayar," tutur dia.
Djarot mengatakan, GBT berada di bawah koordinasi Dinas Kebersihan serta Dinas Pemakaman dan Pertamanan. Nantinya, tikus akan dikubur di dalam tanah yang sudah disediakan.
"Nanti kami akan gali tanahnya. Kami tanam (tikusnya) karena membawa penyakit berbahaya," kata Djarot.
Beberapa penyakit yang disebabkan hewan pengerat itu, antara lain Leptospirosis, Pes, Salmonella Enterica Sarovar Typhimurium, penyakit Rat Bite Fever (RBF), dan Hantavirus Pulmonary Syndrome.