Leptopirosis, Penyakit yang Dibawa Tikus Hantui Warga Kala Banjir

Penyakit akibat bakteri Spirochete Leptospira interogans dari kotoran tikus atau disebut Leptopirosis juga perlu diwaspadai saat banjir.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 10 Feb 2015, 14:00 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2015, 14:00 WIB
Anak-anak Asyik Bermain Banjir di Jalan Pramuka
Anak-anak asyik bermain genangan air di Jalan Pramuka, Jakarta, Minggu (1/2/2015). (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Jakarta Tak hanya masalah pernapasan, kulit dan demam, penyakit akibat bakteri Spirochete Leptospira interogans dari kotoran tikus atau disebut Leptopirosis juga perlu diwaspadai saat banjir.

Seperti disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta Dr. Koesmedi Priharto, SpOT, M.Kes bahwa pada 2013 maupun 2014 kasus tertinggi penyakit ini terjadi pada bulan Februari saat puncak banjir seperti sekarang.

Lebih jelasnya, Koesmedi menerangkan, bahwa leptopirosis termasuk penyakit zoonosis (bisa ditularkan dari hewan ke manusia). Penyakit ini muncul akibat penularan kotoran hewan.

Menurut laporan WHO, penyakit ini bisa menyebabkan flu biasa dan gejala seperti pusing, pucat, dan berubahnya warna air kencing. Hewan yang umum menularkan infeksi kepada manusia adalah tikus, musang, opossum, rubah, musang kerbau, sapi atau binatang lainnya. Di Indonesia sendiri, penyakit ini sering ditularkan melalui kencing Tikus.

"Masa tunas (inkubasi) leptopirosis, 2‐26 hari setelah tertular (sering 7‐13 hari). Penyebabnya dari hewan secara langsung atau melalui melalui air atau tanah yg tercemar tercemar urin hewan. Penyakit ini sering terjadi saat banjir, membersihkan selokan atau sungai. Kuman masuk melalui kulit atau selaput lendir mata, mulut dan hidung, dan menyebar ke jaringan," ujarnya saat acara Wipol, ditulis Selasa (10/2/2015).

Masalahnya, ungkap Koesmedi, penyakit ini secara bertahap dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan. Mulai dari Stadium Pertama (fase leptospiremia) seperti demam menggigil, sakit kepala, lemah, muntah, mata merah tanpa kotoran mata, rasa nyeri otot betis dan punggung. Selebihnya komplikasi bisa menyebabkan gangguan ginjal, pendarahan (batuk darah, BAB darah, muntah darah, dll), gangguan jantung hingga keguguran.

Menjaga kebersihan tetap menjadi yang utama. Selalu membersihkan diri termasuk cuci tangan dan kaki usai banjir bisa mencegah penularan penyakit ini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya