Liputan6.com, Jakarta - Outlet Pizza Hut Delivery (PHD) Jatimelati, Bekasi, rata dengan tanah setelah hancur akibat ledakan tabung gas 50kg. Sejumlah bangunan di sekitar restoran cepat saji itu pun terkena dampaknya.
Kristina Rini, pemilik salah satu bangunan yang berlokasi persis di seberang PHD mengeluhkan kini tempat usahanya hancur dan tidak dapat digunakan. Ia mengeluh karena bangunannya tidak dapat digunakan penyewa untuk menjalankan perusahaan logistik.
Baca Juga
"Perusahaan logistik PT WKO yang menyewa bangunan saya, itu usernya banyak perusahaan besar. Tiap hari harus kirim barang. Paling enggak ya dicarikan tempat sementara, atau ganti sesuai nilai kontraknya kita dan kita yang carikan," ujar Kristina Rini di lokasi kejadian, Minggu (23/10/2016).
Advertisement
Rini mengungkapkan, ia merasa dirugikan akibat ledakan tersebut, terlebih lagi perusahaan penyewa bangunan meminta agar dicarikan lokasi pengganti. Diketahui nilai kontrak bangunan tersebut mencapai ratusan juta rupiah.
"Setahun kita sewakan Rp 100 juta. Tadi saya sudah masukin data, saya minta izin untuk penghitungan kerugian obyektif. Saya juga sudah sertakan sertifikat kepemilikan dan identitas saya ke kepolisian," ia memungkas.
Sementara itu, General Manager PHD Andreas Chandra menyatakan akan bertanggung jawab atas kerugian yang dialami pemilik bangunan yang terdampak ledakan.
"Saya tidak peduli soal berapa kerugian ini, yang saya pedulikan sekarang masyarakat sekitar yang terkena imbasnya, rumah yang hancur, toko-toko yang tutup itu lebih penting. PHD akan bertanggung jawab atas insiden ini," tegas Andreas.
Sebelumnya, restoran cepat saji Pizza Hut Delivery (PHD) di Jalan Hankam, RT 04/05, Kelurahan Jatimelati, Pondok Melati, Bekasi, meledak pada Minggu pagi. Ledakan diduga bersumber dari tabung gas berukuran 50 kg milik PHD. Di dapur tersebut terdapat 3 tabung gas berukuran 50 kg.