Pedagang Mengaku Setor Pungli, Djarot Minta Wali Kota Usut Pelaku

Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi berjanji akan mengusut laporan pungli tersebut.

oleh Muslim AR diperbarui 25 Okt 2016, 18:19 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2016, 18:19 WIB
20160722-Wagub-Djarot-Diperiksa-Bareskrim-Jakarta-JT
Wagub DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat saat ditanya wartawan usai menjalani pemeriksaan terkait kasus dugaan gratifikasi yang diterima Dinas Perumahan dan Gedung Pemprov DKI Jakarta di Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (22/7). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Penertiban gudang pedagang yang ada di gudang kereta api di Jembatan Batu, Beos Selatan, Pinangsia, Jakarta Barat berakhir ricuh. Pasalnya, para pedagang merasa dibohongi. Para pedagang mengaku telah menyetorkan uang Rp 30 ribu pada seorang petugas Satpol PP bernama Satar alias Doyok agar gerobak mereka tak diangkut petugas.

"Tadi katanya nggak bakalan dibawa, eh ini gerobak saya dibawa, padahal udah bayar Rp 30 ribu ke Doyok, nama aslinya Satar," kata Agus Sunardi (65) di lokasi, Selasa (25/10/2016).

Mendengar hal itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat langsung meminta Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi, yang juga hadir di lokasi, untuk mengusut pengaduan pedagang tersebut.

Djarot menjelaskan, pihaknya tak mau menduga-duga kebenaran laporan pedagang tersebut. Menurut dia, bisa saja pelaku yang disebutkan merupakan preman berseragam Satpol PP.

"Kita sudah bicarakan dengan Pak Wali. Nanti diusut lebih jauh," ujar Djarot saat meninjau penertiban PKL Liar.

Sementara itu, Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi berjanji akan mengusut hal itu. Meskipun mendapat perlawanan, pihaknya tak akan berhenti menertibkan kawasan Kota Tua dari lapak PKL liar.

"Semua PKL dan parkir di Kota Tua kita pusatkan di lapangan Jalan Cengkeh," ucap dia.

Sebelumnya, penertiban di Jalan Pangeran Jayakarta itu sempat ricuh. Pedagang melawan saat Satpol PP memindahkan gerobak dagangan mereka ke atas truk. Bahkan, sebuah keranjang botol minuman berwarna merah hampir mengenai Djarot.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya