TNI Soal Demo 4 November: Kami Netral

TNI akan berada di bawah kendali operasi Polri dalam pengamanan Pilkada Serentak 2017.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 01 Nov 2016, 16:24 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2016, 16:24 WIB
20161030-Panglima-TNI-HA4
Para pasukan Kopassus saat menghadiri upacara di lapangan Kopassus grup 1, Serang, Banten, Minggu (30/10). (Liputan6.com/Helmi Affandi)

Liputan6.com, Jakarta - TNI menyatakan tidak akan memihak dalam demonstrasi besar yang akan digelar 4 November. TNI akan membantu Polri dalam pengamanan demonstrasi terkait proses hukum Gubernur nonaktif DKI Jakarta Ahok.

"Sebagaimana disampaikan Panglima atas situasi ini, TNI tetap netral dan berada di semua golongan," kata Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Wuryanto dalam keterangannya kepada wartawan, di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (1/11/2016).

Dalam pengamanan demonstrasi nanti, dia melanjutkan, TNI berada di Bawah Kendali Operasi (BKO) Polri.

Tidak hanya menghadapi demonstrasi 4 November, koordinasi ini juga berlaku untuk membantu pengamanan di Pilkada Serentak 2017. "Jika kita diminta untuk Bawah Kendali Operasi (BKO), kita akan kerahkan semua kemampuan untuk mem-back up Polri," dia menjelaskan.

Mantan Kasdam III Siliwangi ini optimistis demonstrasi Jumat pekan ini berlansung damai. "Tidak akan ada chaos. Semua akan baik-baik saja," ujar Wuryanto.

Juru bicara organisasi masyarakat Front Pembela Islam (FPI) Munarman menegaskan, demo 4 November 2016 adalah ajang untuk menyampaikan aspirasi. Aksi tersebut akan digelar secara damai.

"Kita sudah intensif dengan komunikasi keamanan negara, untuk aksi damai," kata Munarman usai acara diskusi di Jakarta Selatan, Selasa (1/11/20116).

Dia mengatakan, munculnya pesan berantai yang berisi demo 4 November seperti aksi teror, adalah salah satu upaya penggembosan. Dia menegaskan, tidak akan ada kericuhan pada demo nanti.

"Itu salah satu upaya penggembosan. Teror-teror sampai saat ini tidak ada upaya seperti itu, tapi kita tahu ada pihak yang menyusupi itu," tegas Munarman.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya