Apa yang Akan Dibicarakan Ketum PAN Zulkifli Hasan dan Megawati?

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan akan mendatangi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di kediamannya Jalan Teuku Umar, Menteng,

oleh Devira Prastiwi diperbarui 22 Nov 2016, 14:18 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2016, 14:18 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan akan mendatangi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di kediamannya Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat. Ketua DPP PAN Yandri Susanto menilai pertemuan tersebut adalah hal yang wajar karena Zulkifli juga akan bersafari politik.

"Sebenarnya, PAN ingin melakukan silaturahmi dengan banyak pihak, salah satunya adalah tokoh partai politik, kebetulan memang Bu Mega yang pertama. Kita kan roadshow dan ini sudah lama, sering dilakukan Bang Zul selama ini," ungkap Yandri di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Selasa (22/11/2016).

Lalu apa yang akan dibahas dengan Megawati?

"Bagaimana merekatkan kalau misalkan ada persoalan-persoalan. Kalau menurut saya enggak terlalu bermuatan politik sebenarnya," ucap dia.

Namun, lanjut dia, karena kondisi saat ini sedang memanas maka pertemuan ini diperlukan oleh semua tokoh dan bukan hanya tokoh partai politik.

"Dalam pertemuan langsung, bisa meluruskan kalau yang memang selama ini ada wasangka. Bisa meluruskan kalau selama ini ada semacam hambatan-hambatan. Jadi mari kita sambut secara positif, secara gembira pertemuan-pertemuan tokoh-tokoh partai politik, tokoh-tokoh bangsa, tokoh-tokoh agama yang memang negara ini harus kita sama-sama jaga," papar dia.

Sekretaris Fraksi PAN ini membantah jika ada perpecahan di dalam koalisi pemerintahan. Apalagi, kata Yandri, dalam Pilkada DKI Jakarta PAN dan PDIP tidak mendukung pasangan calon yang sama.

"Enggak ada perpecahan, aman. Saya menyampaikan, kalau masalah persoalan Pilkada DKI tidak boleh ditarik ke persoalan kepada koalisi nasional, dan Pak Jokowi enggak pernah memerintahkan partai koalisi untuk memilih pasangan tertentu," tutur Yandri.

Jadi, tambah Yandri, kalau ada pihak yang mempermasalahkan, menurutnya hal itu terlalu jauh. Dikhawatirkan justru akan masuk jebakan orang untuk melemahkan pemerintahan sekarang.

"Jadi jangan sampai gara-gara Ahok sendiri, persoalan jadi kemana-mana. Pak Ahok kan sudah ditetapkan oleh polisi, yasudah. Koalisi nasional jangan dikaitkan dengan pilkada. Ini bagian kecil saja, toh pilkada bukan hanya di DKI. Kan koalisi itu pelangi," jelas Yandri.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya